Pertemuan Hary Tanoesoedibjo dengan Prabowo Subianto, Pengamat: Sinyal Perindo Gabung Koalisi KIR
Pengamat politik Bawono Kumoro memberikan komentarnya perihal pertemuan Hary Tanoesoedibjo dengan Prabowo Subianto.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Bawono Kumoro memberikan komentarnya perihal pertemuan Hary Tanoesoedibjo dengan Prabowo Subianto pada Rabu (5/4/2023) kemarin.
Pertemuan bisa menjadi sinyal Partai Perindo akan gabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Menurut Bawono, sinyal tersebut tidak lepas dari figur sang Ketua Umum Partai Gerindra.
"Kunjungan dari kedua partai politik itu juga mengirimkan pesan politik betapa mereka (Perindo) menaruh harapan dapat bersama dalam satu koalisi dengan Partai Gerindra di pemilihan presiden 2024," ucapnya kepada Tribunnews.com, Sabtu (8/4/2023).
Selanjutnya Bawono mengamini Prabowo menjadi sosok yang diperhitungkan oleh elit-elit politik jelang tahun politik.
Mantan Dandim Kopassus tersebut dinilai memiliki peluang besar di Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Bakal Gabung Koalisi Besar, Hary Tanoe Disindir Nasdem Upayakan Perindo Lolos ke Parlemen
Hal ini didukung dengan hasil survei terkait tren positif elektabilitas dari Prabowo.
"Temuan survei dari Indikator Politik Indonesia bulan Maret 2023 apabila dibandingkan dengan temuan survei bulan Februari 2023 menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami stagnasi."
"Kemudian tingkat elektabilitas Anies Baswedan cenderung mengalami penuruan. Sedangkan tingkat elektabilitas Prabowo Subianto mengalami tren peningkatan hampir tiga persen," papar Bawono.
Penyebab elektabilitas Prabowo naik
Pria yang juga betugas sebagai peneliti lembaga survei Indikator Politik Indonesia itu kemudian mengungkap penyebab naiknya elektabilitas Prabowo.
Faktor pertama karena Prabowo berhasil mencuri perhatian para elite politik terutama dari partai-partai politik di barisan koalisi pendukung pemerintah.
"Ia dipandang sebagai sosok paling tepat dalam melanjutkan program-program kebijakan Presiden Joko Widodo di masa mendatang," ujar Bawono.
Adapun faktor kedua penyebab elektabilitas Prabowo naik tidak lepas dari tangan dingin Presiden Jokowi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.