Yusril Tak Mau Koalisi Besar Berujung Satu Paslon di Pilpres 2024
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra tak mau jika rencana koalisi besar nantinya justru memunculkan satu pasangan calon (Paslon) di Pilpres 2024.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra tak mau jika rencana koalisi besar nantinya justru memunculkan satu pasangan calon (Paslon) di Pilpres 2024.
Yusril Ihza Mahendra menegaskan minimal Pilpres 2024 harus diikuti dua Paslon.
"Jadi kalau koalisi besar, bisa akhirnya cuma satu pasangan. Itu harus dipikirkan juga. Harus tetap minimal ada dua pasangan," kata Yusril Ihza Mahendra seusai bertemu Ketua Umum PAN Zukifli Hasan atau Zulhas di kantor DPP PAN, Kalibata, Pancoran, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Dia menyebut sejauh ini memang belum kelihatan ada tanda-tanda Pilpres 2024 diikuti hanya satu Paslon.
Namun, Yusril Ihza Mahendra mengingatkan agar mewaspadai Pilpres 2024 hanya satu Paslon.
"Kita mewaspadai jangan sampai hal itu terjadi. Kalau saya kan orang hukum tata negara, selalu berpikir antisipatif. Jangan sampai hal-hal yang seperti itu terjadi," ujarnya.
Menurutnya, terjadi masalah bagi konstitusi apabila Pilpres 2024 hanya diikuti satu Paslon.
"Kalau bisa ada dua atau tiga pasangan calon, Karena UUD 1945 hasil amandemen mengisyaratkan pasangan calon harus dua," ungkapnya.
Baca juga: Satu Jam Gelar Pertemuan, Ini yang Dibicarakan Prabowo dan Yusril
Adapun koalisi besar-besar disebut-sebut akan menggabungkan seluruh parpol pendukung Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) selain NasDem.
Sejauh ini, sejumlah parpol pendukung Kabinet Indonesia Maju telah bertemu dengan Presiden Jokowi di kantor DPP PAN beberapa waktu lalu.
Pertemuan tanpa perwakilan PDIP itu disebut-sebut membahas rencana koalisi besar di Pilpres 2024.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.