Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yusril Tak Mau Koalisi Besar Berujung Satu Paslon di Pilpres 2024

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra tak mau jika rencana koalisi besar nantinya justru memunculkan satu pasangan calon (Paslon) di Pilpres 2024.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Yusril Tak Mau Koalisi Besar Berujung Satu Paslon di Pilpres 2024
YouTube Kompas TV
Ketua PBB, Yusril Ihza Mahendra usai menyambangi Kantor DPP PKB di Senen, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023). Yusril Ihza Mahendra tak mau jika rencana koalisi besar nantinya justru memunculkan satu pasangan calon (Paslon) di Pilpres 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra tak mau jika rencana koalisi besar nantinya justru memunculkan satu pasangan calon (Paslon) di Pilpres 2024.

Yusril Ihza Mahendra menegaskan minimal Pilpres 2024 harus diikuti dua Paslon.

"Jadi kalau koalisi besar, bisa akhirnya cuma satu pasangan. Itu harus dipikirkan juga. Harus tetap minimal ada dua pasangan," kata Yusril Ihza Mahendra seusai bertemu Ketua Umum PAN Zukifli Hasan atau Zulhas di kantor DPP PAN, Kalibata, Pancoran, Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra tiba di markas Partai Amanat Nasional (PAN), Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023).
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra tiba di markas Partai Amanat Nasional (PAN), Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023). (Tribunnews.com/ Fersianus Waku)

Dia menyebut sejauh ini memang belum kelihatan ada tanda-tanda Pilpres 2024 diikuti hanya satu Paslon.

Namun, Yusril Ihza Mahendra mengingatkan agar mewaspadai Pilpres 2024 hanya satu Paslon.

"Kita mewaspadai jangan sampai hal itu terjadi. Kalau saya kan orang hukum tata negara, selalu berpikir antisipatif. Jangan sampai hal-hal yang seperti itu terjadi," ujarnya.

Menurutnya, terjadi masalah bagi konstitusi apabila Pilpres 2024 hanya diikuti satu Paslon.

Berita Rekomendasi

"Kalau bisa ada dua atau tiga pasangan calon, Karena UUD 1945 hasil amandemen mengisyaratkan pasangan calon harus dua," ungkapnya.

Baca juga: Satu Jam Gelar Pertemuan, Ini yang Dibicarakan Prabowo dan Yusril

Adapun koalisi besar-besar disebut-sebut akan menggabungkan seluruh parpol pendukung Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) selain NasDem.

Sejauh ini, sejumlah parpol pendukung Kabinet Indonesia Maju telah bertemu dengan Presiden Jokowi di kantor DPP PAN beberapa waktu lalu.

Pertemuan tanpa perwakilan PDIP itu disebut-sebut membahas rencana koalisi besar di Pilpres 2024.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas