Muncul Tudingan Partai Ummat Tak Bulat Dukung Anies Baswedan Pasca-Pernyataan Amien Rais, Benarkah?
Pernyataan Amien Rais ditangkap oleh sejumlah kalangan sebagai bentuk tidak solidnya dukungan Partai Ummat terhadap pencapresan Anies Baswedan.
Editor: Malvyandie Haryadi
![Muncul Tudingan Partai Ummat Tak Bulat Dukung Anies Baswedan Pasca-Pernyataan Amien Rais, Benarkah?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tokoh-koalisi-g.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais dalam sejumlah pernyataan di media menyatakan, akan mendukung Prabowo Subianto jika Anies Baswedan gagal menjadi calon presiden. Benarkah Partai Ummat tidak solid mendukung Anies?
Pertanyaan tersebut dijawab oleh Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Benny Suharto.
Pernyataan Amien Rais di atas menurut Benny Suharto ditangkap oleh sejumlah kalangan sebagai bentuk tidak solidnya dukungan Partai Ummat terhadap pencapresan Anies Baswedan.
Benarkah demikian? Benny menegaskan partainya hingga saat ini masih solid dan bulat mendukung Anies Baswedan sebagai calon Presiden 2024.
Bennye menyatakan, tidak ada nama lain.
Penegasan tersebut disampaikan Benny Suharto dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke Kompas.com, Minggu (16/4/2024).
Ia mengklaim, dari pengambilan suara Partai Ummat di 34 provinsi se-Indonesia, hanya ada 3 provinsi yang belum menyatakan atau tidak menyampaikan pendapat.
Baca juga: Partai Ummat: Pilihan ke Prabowo Subianto Lebih Rasional Dibanding ke Ganjar Pranowo
Sementara, 30 lainya menyatakan mendukung Anies dan tidak ada nama capres lain dari partainya.
"Adanya isu jika Partai Ummat tidak bulat mendukung Anies sebagai calon presiden itu sangat disayangkan, karena sekali lagi saya tegaskan, jika Partai Ummat clear mendukung Anies Baswedan sebagai capres," ujar Benny.
Benny mengatakan, justru semua kader Partai Ummat sangat antusias dalam mendulang dukungan masyarakat untuk Anies Baswedan.
"Saya harap jangan ada lagi ada ucapan yang meruntuhkan semengat para kader di bawah dan saya harap semuanya patuh dengan hasil Rakernas yang menyatakan kita mendukung Anies," ujar dia.
Partai Ummat, kata Benny, secara resmi menyatakan dukungannya terhadap Anies Baswedan untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Keputusan untuk mendukung Anies itu diumumkan pada penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat pada Rabu, 15 Februari 2023.
"Jadi, tadi kita tegaskan bahwa capres dari Partai Ummat itu satu, saudara Anies Baswedan," tutup dia.
Pernyataan Amien Rais
Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais menyatakan, sepakat bakal mendukung Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden (Capres) 2024 jika Anies Baswedan gagal maju atau tidak dapat tiket capres.
Keterangan itu disampaikan Amien Rais dalam podcast Akbar Faizal Uncensored yang ditayangkan dalam YouTube.
Amien Rais sepakat lebih memilih Prabowo Subianto dibanding Ganjar Pranowo jika memang hanya kedua orang tersebut yang maju dalam Pilpres 2024.
"Kalau berandai-andai very Easy, this answer Prabowo is our choice, yang jelas bukan pak Ganjar, pak Ganjar adalah The continuity of this present regime dan itu akan berbahaya, menurut saya itu yak," kata Amien Rais dalam podcast tersebut dikutip Jumat (14/4/2023).
Akan tetapi, jika memang nantinya Anies Baswedan tetap maju sebagai capres, maka dukungan Partai Ummat kata dia, akan tetap pada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Sebab hal itu sebagaimana hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat yang mengeluarkan hasil dukungan untuk Anies Baswedan.
"Jadi for the time being our candidate is only one pak Anies. But in case pak Anies tidak dapat tiket kemudian tinggal pak Prabowo dan pak Ganjar otomatis kita dukung pak Prabowo karena kita sudah tahu lah dimana kelemahan dan kelebihan nya," ucap Anies.
Dikonfirmasi, Wakil Ketua Umum Partai Ummat Buni Yani menjelaskan, pernyataan yang disampaikan oleh Amien Rais itu hanya sebatas bentuk pengandaian.
Dalam artian kata dia, jika memang nantinya Anies Baswedan tetap maju, maka kemungkinan untuk mendukung Prabowo tidak akan terjadi.
"Kalimatnya adalah kalimat pengandaian atau conditional sentence dengan kata if (jika). Jika Anies tidak bisa maju cadi capres, maka terbuka Partai Ummat untuk mendukung Prabowo," kata Buni.
"Itu maksudnya. Tetapi bila Anies bisa maju, karena Partai Ummat sudah menentukan pilihan lewat Rakernas bulan Februari lalu, maka keputusan terakhir ini yang akan dijalankan," tukas dia.
Isu Cawapres Anies
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan semua biasa berpendapat terkait bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan di 2024.
Baca juga: Politik Identitas Partai Ummat, PKB Tak Masalah Asal Tidak Untuk Memecah Belah Persaudaraan
Hal itu terkait sikap Partai Demokrat yang menolak wacana duet Anies dengan Sandiaga Uno di 2024.
"Semua boleh berpendapat, kan masih proses," kata Mardani kepada wartawan, Sabtu (15/4/2023).
Mardani menilai wajar ketika Partai Demokrat mengusulkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.
Sebab, kata dia, anak dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut memiliki kelebihan.
"Wajar kawan-kawan Demokrat pasti mengajukan Mas AHY. Dan Mas AHY punya banyak kelebihan sebagai pendamping Mas Anies," ujar Mardani.
Di sisi lain, Mardani mengatakan jika Sandiaga Uno juga memiliki kelebihan. Hanya saja, AHY memiliki kendaraan politik yakni Partai Demokrat.
"Bang Sandi juga punya kelebihan. Tapi Mas AHY bawa kursi Partai Demokrat," ungkapnya.
Namun, Mardani menambahkan sejauh ini PKS tetap mengusulkan Ahmad Heryawan (Aher) sebagai cawapres Anies.
"PKS masih tetap mengajukan Kang Aher. Juga punya kelebihan pengalaman jadi gubernur dengan provinsi terbesar di Indonesia," imbuhnya.
Terpisah, juru bicara PKS Ahmad Mabruri mengatakan Sandiaga Uno masuk dalam kriteria sebagai cawapres pendamping Anies.
"Saya enggak bilang cocok. Tapi masuk salah satu kriteria," kata Mabruri kepada wartawan, Sabtu.
Sebab, Mabruri menyebut salah satu kriteria cawapres Anies adalah memiliki elektabilitas yang cukup tinggi dan mampu bekerja sama dengan capres.
"Di beberapa survei nama Sandi masuk tiga besar," ujarnya.
Namun, dia menuturkan pihaknya telah menyerahkan kepada tim 8 Koalisi Perubahan untuk menggodok cawapres Anies.
"Yang jelas dalam politik itu tidak boleh menutup komunikasi dan peluang. Kepada siapapun itu," ucap Mabruri.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menegaskan menutup potensi nama Sandiaga Uno menjadi cawapres Anies.
"Ya nanti dibicarakan lah, yang penting bagi Demokrat nama Sandi Uno kita tutup," kata Andi saat dikonfirmasi, Jumat (14/4/2023).
Andi menyebut meski telah menutup Sandiaga Uno, namun nama-nama lain selain Menparekraf itu tetap dibahas.
Hanya saja, dia menjelaskan keputusan nantinya juga tetap melibatkan Anies Baswedan sebagai capres.
"Tidak akan membicarakan nama itu lagi tapi kalau nama-nama lain silakan dibicarakan nanti. Tergantung Pak Anies akan memutus siapa," ujar Andi.
Adapun beberapa kemungkinannya, kata dia, termasuk nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Apakah Mas AHY apakah calon yang dikemukakan oleh PKS atau calon yang dikemukakan oleh NasDem gitu. Saya kira itu saja," tukas Andi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.