Tak Gentar Dukung Anies di Tengah Wacana Koalisi Besar, Demokrat: Dulu SBY Cuma Didukung 3 Parpol
Partai Demokrat menegaskan tetap yakin mendukung Anies Baswedan bersama Koalisi Perubahan dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menegaskan tetap yakin mendukung Anies Baswedan bersama Koalisi Perubahan dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Bahkan Demokrat optimistis, Anies Baswedan bisa memenangkan Pilpres meski nantinya Koalisi Besar jadi terbentuk.
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) sekaligus Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, rasa optimis pihaknya didasari tiga faktor.
"Pertama, ditinjau dari sistem pemilu. Sistem pemilu kita adalah pemilihan langsung. One man/woman one vote. Bukan sistem perwakilan," kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/4/2023).
Dengan sistem pemilu tersebut, kata dia, rakyat bisa memilih secara langsung.
Baca juga: Survei Indikator Terbaru: Prabowo Subianto Ungguli Ganjar Pranowo, Anies Baswedan Peringkat 3
Lain hal, jika pemilihan presiden dilakukan di parlemen.
Tentu jumlah dukungan parpol signifikan dan sangat relevan dalam peluang kemenangan bagi setiap capres-cawapres.
"Sedangkan di pilpres secara langsung, dukungan parpol jelas berdampak positif, tapi tidak ada jaminan suara ketika memilih parpol tertentu terkonversi menjadi suara ke paslon capres-cawapres yang diusung," kata dia.
Faktor kedua, Demokrat lantas mengulas kembali soal kemenangan yang diraih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden Republik Indonesia pada tahun 2004.
Baca juga: Anies Baswedan Tak Gelar Halal Bi Halal Bareng Koalisi Perubahan saat Lebaran 2023
Saat itu, SBY kata dia, hanya didukung atau diusung tiga partai politik, persis seperti Anies Baswedan dengan Koalisi Perubahan saat ini.
Saat itu, SBY bisa memenangkan Pilpres meski melalui dua putaran.
"Ditinjau dari aspek kesejarahan.
Bapak SBY tahun 2004, awalnya juga hanya diusung tiga parpol, dengan total suara sekitar 11 persen," kata Herzaky.
"Ternyata, beliau merupakan capres yang terbanyak dipilih rakyat, baik di putaran pertama maupun putaran kedua Pilpres 2004. Pak SBY pun terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia ke-6," sambungnya.
Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Pranowo Unggul Tipis dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan
Sementara faktor ketiga, Demokrat kata Herzaky melihat bahwa kemenangan Anies Baswedan nantinya tergambarkan pada kondisi obyektif saat ini.
Dimana dirinya menyatakan, masyarakat saat ini menginginkan adanya perubahan di beberapa sektor termasuk ekonomi, kesejahteraan sosial maupun penegakan hukum.
Kondisi tersebut yang menurut dia menjadi pendorong Partai Demokrat, NasDem dan PKS memprakarsai Koalisi Perubahan dengan mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
"Rakyat menginginkan perubahan dan perbaikan di tiga bidang ini. Semangat inilah yang mendorong terbentuknya Koalisi Perubahan," tukas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.