PPP Sebut Pencapresan Ganjar Pranowo Kelanjutan Sejarah Bersatunya Ideologi Nasionalisme dan Islam
PPP menilai menilai bahwa pencapresan Ganjar Pranowo oleh PPP merupakan sebuah kelanjutan sejarah bersatunya ideologi nasionalisme dan Islam.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Mahkamah Partai DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ade Irfan Pulungan menilai bahwa pencapresan Ganjar Pranowo oleh PPP merupakan sebuah kelanjutan sejarah bersatunya ideologi nasionalisme dan Islam.
Dimana Ganjar Pranowo merupakan kader dari PDI Perjuangan (PDIP).
"Sejak zaman awal kemerdekaan, orde baru hingga masa reformasi, kerja sama antara partai nasionalis dan Islam selalu terjadi. Saat ini kerja sama itu dipelihara dengan baik oleh PDIP dan PPP," kata Irfan, Selasa (2/5/2023).
Kerja sama PDIP dan PPP tidak hanya terjadi di Pilpres, namun dipraktikkan di semua lini demokrasi.
Baca juga: KSPSI Bela Ganjar Pranowo, Andi Gani: Ganjar Bukan Pembuat UU Omnibuslaw Cipta Kerja
Banyak Pilkada yang mencerminkan kerjasama PDIP - PPP.
"Salah satu yang paling fenomenal adalah koalisi PDIP - PPP di Pilkada Jawa Tengah tahun 2018 yang menduetkan Pak Ganjar Pranowo - Gus Taj Yasin Maimoen," jelas Irfan.
Jika dirunut ke belakang, ada koalisi 'Mega - Bintang' yang pada akhir Orde Baru (Pemilu 1997) merupakan bentuk perlawaan kepada kediktatoran Soeharto.
"Sejarah juga mencatat pasangan Megawati-Hamzah Haz yang pernah menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI. Ini merupakan pasangan PDIP-PPP yang selalu dikenang dua partai ini," tambah Irfan.
Hubungan PDIP dan PPP selama ini menurut Irfan juga sangat harmonis dan saling menghormati.
Tokoh-tokoh kedua partai dalam banyak kesempatan dan zaman saling menghormati.
Seperti kedekatan Megawati dengan tokoh-tokoh senior PPP yaitu Ismail Hasan Metareum (ex. Ketum PPP), Mudrick Sangidoe dan Tokoh Ulama Kharismatik PPP KH Maimun Zubair merupakan bentuk hubungan yang sangat harmonis baik secara personal maupun kelembagaan Partai yang selalu melakukan kerja sama Politik dan saling bersilaturahmi.
Baca juga: Belum Bisa Gabung ke PPP dan PAN, Wiranto Pilih Tetap Setia pada Presiden Jokowi
"Kantor PPP - PDIP yang bersebelahan atau bertetangga di Jl Diponegoro, Menteng Jakarta pusat yang menjadikan simbol hubungan kedekatan yang kuat bagi PPP dan PDIP," ungkap Irfan.
Tentunya menurut Irfan, PPP ingin mengulang kembali sejarah tersebut dalam pesta demokrasi pada Pemilu Presiden tanggal 14 Februari 2024 dengan mendukung dan mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI periode 2024 - 2029 dan mengusulkan kader terbaik dari internal PPP sebagai Wakil Presiden.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.