Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat masih meyakini bakal calon wakil presiden pilihan Anies Baswedan berasal dari internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Cawapresnya doain saja ya, Demokrat sih mudah-mudahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kan jelas, apalagi kan Pak Anies sudah bilang dari internal koalisi kan. Jadi Demokrat mudah-mudahan AHY," kata Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (11/5/2023).

Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan bahwa Anies Baswedan menyampaikan cawapresnya berasal dari internal.

"Secara eksplisit baru dikatakan dari internal koalisi kan. Kalau bagi Demokrat mudah-mudahan ya itu AHY, mudah-mudahan," ujarnya

Dia lalu menjelaskan bahwa hubungan antara Anies dan partai lain juga harus dibangun.

"Pada prinsipnya komunikasi itu perlu, ya kan tidak bisa sendiri harus ada kebersamaan jadi komunikasi itu perlu diintensifkan," tandas Syarief.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan, Koalisi Perubahan masih terus mengkaji soal nama bakal calon wakil presiden (Cawapres) untuk Anies Baswedan.

Saat disinggung soal ada atau tidaknya usulan nama cawapres dari Koalisi pendukung Jokowi, Surya Paloh menyebut belum ada.

"Belum ada tawarannya, bagaimana saya mau jawab," kata Surya Paloh saat ditemui awak media di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).

"Kalau nanti ada kita duduk lagi," sambung dia.

Dengan begitu kata Surya Paloh, hingga kini Koalisi Perubahan belum menentukan siapa bakal calon wakil presiden (Cawapres) untuk Anies Baswedan.

Meski demikian, Surya Paloh merasa hal ini menjadi nilai plus tersendiri dari Koalisi Perubahan. Sebab, dengan begitu, pihaknya bisa melihat terlebih dahulu siapa pendamping calon presiden (capres) dari lawannya.

Baca juga: Survei LSI: Duet Prabowo-Airlangga Kalahkan Anies-AHY di Pilpres 2024

Termasuk kata dia, calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

"Kan ada kesempatan bagi NasDem untuk melihat-lihat dulu, 'Oh ini pak Ganjar siapa wakilnya, oh ini Pak Prabowo siapa wakilnya', dia bisa lihat itu kan ada kesempatan kenapa dia tidak manfaatkan," kata Surya Paloh.

Meski demikian, Surya Paloh merasa Koalisi Perubahan dan Partai NasDem tidak tertinggal.

Terlebih, mereka merupakan koalisi pertama yang mengusungkan nama calon presiden (capres).

Perihal belum memastikan sosok cawapres, kata dia, sejauh ini pihaknya memiliki banyak alternatif. 

Termasuk melihat peta politik atau pasangan capres-cawapres dari koalisi lain.

"Kita mencari yang terbaik dari yang baik. Itu jawabannya. Apa penyebabnya? Kita masih punya banyak alternatif pilihan untuk mulai memikirkan dan melihat pencapresan, duet capres-cawapres katakanlah diluar daripada NasDem, partai pengusung lainnya," ucap Surya Paloh.

"NasDem sudah terdepan gak usah takut dikatakan dia tertinggal, dia paling depan dia udah," sambungnya.

Kendati begitu, Surya Paloh menegaskan, pihaknya bakal mempertimbangkan setiap nama yang terbaik dari yang baik untuk menjadi pendamping Anies Baswedan.

Baca juga: Demokrat: Anies-AHY Paling Pas Sebagai Figur Perubahan

"Makanya saya katakan kalau kita lihat apa yang terbaik, pilihan yang terbaik dari yang baik, itu yang harus diperjuangkan oleh kita bersama yakan, NasDem salah satu motor penggerak kan ada kawan-kawan nya ada Demokrat ada PKS," tukas dia.