Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gede Pasek Yakin PKN akan Lebih Cepat Akselerasinya Jika Dipimpin Sosok Anas Urbaningrum

Gede Pasekyakin di target etape ketiga ini PKN akan lebih cepat akselerasinya jika dipimpin oleh sosok politisi seperti Anas Urbaningrum.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Gede Pasek Yakin PKN akan Lebih Cepat Akselerasinya Jika Dipimpin Sosok Anas Urbaningrum
Ist
Gede Pasek Suardika (GPS) dan Anas Urbaningrum. Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika (GPS) memutuskan bakal menyerahkan jabatan ketua umum partainya kepada Anas Urbaningrum (AU). Gede Pasek mengatakan, dirinya yakin di target etape ketiga ini PKN akan lebih cepat akselerasinya jika dipimpin oleh sosok politisi berdarah dingin seperti Anas Urbaningrum. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika (GPS) memutuskan bakal menyerahkan jabatan ketua umum partainya kepada Anas Urbaningrum (AU).

Hal itu disampaikan GPS dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (12/5/2023).

"Dengan ketulusan hati, dengan keikhlasan jiwa Saya telah bersiap menyerahkan jabatan ketua umum PKN kepada Mas Anas," kata Gede Pasek.

Gede Pasek mengatakan, dirinya yakin di target etape ketiga ini PKN akan lebih cepat akselerasinya jika dipimpin oleh sosok politisi berdarah dingin seperti Anas Urbaningrum.

Baca juga: Gede Pasek Suardika Akan Serahkan Posisi Ketua Umum PKN kepada Anas Urbaningrum

"Etape pertama lolos Kumham, etape kedua lolos KPU dan kini etape ketiga setengah jalan masih saya, nanti setelah Mas Anas bebas murni menjalani CMB (Cuti Menjelang Bebas) akan saya serahkan jabatan ketua umum saya kepada Beliau. Sekarang saya masih tuntaskan secara maksimal," ujarnya.

Gede Pasek memperkirakan, proses pergantian ketua umum itu akan terjadi pada bulan Juli 2023.

Berita Rekomendasi

Dia menyebut saat ini sedang mempersiapkan konsep dwi tunggal.

"Kami akan membuat konsep dwi tunggal sebagai bentuk value politik yang mengedepankan persahabatan, perjuangan bersama dan jauh dari nuansa rebutan rebutan kekuasaan di internal," ucapnya.

"Saya ingin membangun kultur politik bahwa dalam politik bukan haus jabatan yang harus ditampilkan, tetapi bagaimana mengatur formasi agar ide dan gagasan bisa berjalan dengan maksimal. Sebab politik itu kontestasi ide gagasan kebangsaan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Gede Pasek mengungkapkan, sudah bertemu berdua dengan Anas dan sudah meminta langsung kesediaan memimpin PKN.

Baca juga: Berpeluang Jadi Ketua Umum PKN, Anas Urbaningrum akan Komunikasi dengan Gede Pasek setelah Lebaran

"Saya sudah bertemu, dan nanti dalam waktu dekat usai urusan pencalegan, saya juga akan ajak semua Kapimda bertemu langsung secara khusus dan pertengahan Juli nanti segera dilakukan peralihan," katanya.

Terkait posisi Gede Pasek di PKN nantinya, dia mengatakan posisi tidak penting baginya.

"Yang pasti posisinya mengawal agar Mas AU bisa maksimal memimpin PKN ke depannya," ujarnya.

Gede Pasek mengilustrasikan bahwa PKN seperti istana negara di IKN.

"Arsiteknya orang Bali yaitu Seniman Nyoman Nuartha, tetapi yang memimpin dan mengelola adalah Presiden Jokowi. Ya PKN arsiteknya saya, yang kemudian memimpin mengelola Mas Anas. PKN dan IKN kan beda tipis karena sama-sama Nusantara," tandasnya.

Adapun PKN merupakan satu di antara parpol termuda yang lolos dan ikut di Pemilu 2024 mendatang.

Saat penetapan dan pengambilan nomer urut, PKN mendapatkan nomor urut sembilan. Nomor yang dulu lekat dengan partai asal dari GPS dan AU yaitu Demokrat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas