AHY Nilai Demokrasi Indonesia Alami Kemunduran: Jangan Sampai Ada yang Dihalang-halangi
AHY temui Jusuf Kalla pada Senin (15/5/2023), dalam pertemuan tersebut membahas soal demokarsi di Indonesia.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menemui Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK).
Tampak didampingi sang istri, Annisa Pohan, AHY mendatangi kediaman JK di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023).
Dalam silaturahmi politik tersebut, AHY juga ditemani Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
AHY dan JK bertemu dan berdialog selama 1 jam.
Seusai pertemuan tersebut, AHY mengatakan pertemuan itu di antaranya membahas soal demokrasi di Indonesia.
AHY menilai demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran menuju kontestasi politik 2024.
Baca juga: Dianggap Potensial, Anies Baswedan Lihat Sosok AHY sebagai Anak yang Cerdas
"Kita juga bicara tentang demokrasi, bagaimana seharusnya demokarsi di Indonesia ini harus dijaga dan dirawat."
AHY pun mengatakan soal kondisi demokarsi di Indonesia yang mengalami kemunduran.
"Ada sejumlah indikator menunjukkan kita (demokrasi) mengalami kemunduran," ujar AHY, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
Putra sulung Presiden RI 2004-2014 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, mengatakan dalam diskusi dengan Jusuf Kalla terbentuk kesepakatan.
Yakni mendukung Pemilu 2024 yang adil.
"Nah di antaranya kami sepakat bahwa sebaiknya dan sepatutnya menghadapi Pemilu 2024 ini dibuka ruang bagi setiap individu setiap warga negara Indonesia yang sama dan adil," lanjutnya.
"Karena setiap warga negara memiliki hak untuk memilih atau dipilih."
"Oleh karena itu saya pribadi dan Partai Demokrat memohon bagi para pemimpin, bagi para pemangku amanah negara hari ini, terutama jajaran eksekutif
di mana bisa membuka ruang tersebut," ujarnya lagi.