Masuk Bursa Cawapres Ganjar, Ridwan Kamil Dinilai Potensial Lanjutkan Kebijakan Jokowi
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil tampak mesra dengan Presiden Jokowi, kedekatan tersebut sebagai bagian dari komunikasi politik.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Bandung, Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil tampak mesra dengan Presiden Jokowi.
Hal itu bisa terlihat di sela-sela kunjungan kerja, mereka sempat makan malam bersama di Pasar Kreatif, Jawa Barat. Tidak hanya itu, Ridwan Kamil juga semobil dengan Presiden Jokowi usai kunjungan dari Pasar Cihapit pada Rabu, 12 Juli 2023.
Peneliti Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad pun melihat kedekatan tersebut sebagai bagian dari komunikasi politik.
Meski belum diumumkan secara resmi, Ridwan Kamil sudah masuk bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.
”Kalau PDIP termasuk Jokowi membangun komunikasi dengan Ridwan Kamil, saya kira itu sangat wajar,” kata Saidiman di Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Menurut Saidiman, Ridwan Kamil menjadi salah satu tokoh potensial.
Tidak hanya populer, mantan wali kota Bandung tersebut sangat disukai publik. Bahkan, basis pendukung Ridwan Kamil juga berbeda dengan Ganjar dan PDIP.
”Karena itu, kalau Ridwan Kamil kemudian dipertimbangkan untuk menjadi salah satu tokoh alternatif untuk jadi cawapres Ganjar itu sangat logis,” terang dia.
Apalagi saat ini, pria yang akrab disapa RK ini sudah menjadi kader Partai Golkar.
Dia pun menyebut, PDIP dan Ganjar butuh sosok yang bisa menutupi kekurangan mereka. Termasuk Jawa Barat yang bukan basis suara PDIP dan Ganjar.
”Partai Golkar basisnya agak berbeda dengan basis PDIP dan basis Ganjar. Dari sisi itu sangat potensial untuk kemudian dibangun kerja sama politik,” ucap dia.
Selain itu, Saidiman menyebut adanya kesamaan visi dan rekam jejak antara Jokowi dengan Ridwan Kamil.
Meski kini sama-sama kader partai, Jokowi dan RK memulai karir politik dengan cara yang hampir mirip. Yakni, membangun kekuatan politik mereka bersumber dari kerja-kerja selama menjadi kepala daerah, baik di level wali kota maupun gubernur.
Menurut Saidiman, Ridwan populer bukan karena dia kader partai, melainkan karena hasil kerja sebagai kepala daerah.
Baca juga: Aksi Jahil Menteri PUPR pada Ridwan Kamil Jadi Sorotan, Diam-diam Lakukan Ini
Hal itu mirip dengan kekuatan politik Jokowi saat meniti karir dari wali kota Solo, menjadi gubernur DKI dan terpilih sebagai presiden.
”Kekuatan politik RK kan pada kinerjanya. Dia bukan kader partai manapun sebelumnya,” ucap dia.
Karena itu, Saidiman cukup optimistis jika RK berpotensi menjadi tokoh yang akan melanjutkan program pemerintah.
”Bahwa RK punya potensi melanjutkan kebijakan Pak Jokowi, saya kira itu cukup beralasan. Karena melihat rekam jejak RK sejauh ini,” jelas dia.