Tanggapi Anies, Pengamat: Ketimpangan Ekonomi Tak Bisa Dilihat dari Gelap Terang Citra Satelit
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo mengatakan tak ada hubungan antara ketimpangan ekonomi dengan gelap atau terangnya cahaya sebuah wilayah.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden Koalisi Perubahan yang juga eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan ketimpangan ekonomi di daerah bisa dicerminkan dari gelap atau terangnya peta wilayah berdasarkan citra satelit.
Hal ini disampaikan Anies dalam acara Rakernas XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia, di Makassar, Kamis (13/7/2023) kemarin.
Menanggapi pernyataan Anies, pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo mengatakan, kritik tersebut tidak berdasar.
Sebab menurutnya tak ada hubungan antara ketimpangan ekonomi dengan gelap atau terangnya cahaya sebuah wilayah pada citra satelit.
“Pernyataan Anies itu ngaco. Dia temen saya, tapi kalau melihat ketimpangan ya bukan seperti itu. Tidak ada hubungannya antara ketimpangan dan gelap terang citra satelit di Tanah Air,” kata Agus kepada wartawan, Minggu (16/7/2023).
Baca juga: Anies Baswedan di GBK: Kenapa Kita Berkumpul di Sini, Kenapa Tageline Perubahan?
Menurut Agus, cahaya sebuah wilayah pada malam hari yang terlihat dalam citra satelit tidak dapat dijadikan alasan bahwa daerah yang gelap belum teraliri listrik.
Sebab citra satelit diambil secara bersamaan.
Sedangkan terdapat perbedaan waktu antara Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, Pulau Bali, Pulau Sulawesi, dan Pulau Papua.
“Saat diambil citra satelit, pulau Jawa masih pukul 20.00, di Papua sudah pukul 22.00. Sudah pada matikan lampu mereka,” kata dia.
Sejauh ini, paparnya, berdasarkan data Kementerian ESDM, rasio elektrifikasi di seluruh Indonesia pada tahun 2022 mencapai 99,63 persen.
Baca juga: Surya Paloh Beri Alasan Mengapa Harus Pilih Anies Baswedan di Pilpres 2024: Beri Bukti Praktik Nyata
Angka ini mengalami peningkatan sebesar 1,8 persen dari tahun 2021 yang sebesar 99,45 persen.
Hal ini menandakan bahwa hampir seluruh wilayah di Indonesia telah terhubung dengan pasokan listrik, dengan hanya 0,57 persen wilayah yang masih belum teraliri listrik.
“Memang masih ada PR Transmisi, tapi bukan gelap terang ya,” kata Agus.