Pengamat Nilai Pertanyaan Jokowi Soal Cawapres Anies Adalah Strategi Politik di Pilpres 2024
Jokowi pengin mengetahui kekuatan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dalam menyongsong Pilpres 2024
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Erik S
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai, pertanyaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tidak lain adalah strategi politik di Pilpres 2024.
Jamiluddin menyatakan ada dua kemungkinan kenapa Jokowi menanyakan hal demikian kepada Surya Paloh.
Baca juga: Pengamat Sebut Jokowi dan Surya Paloh Berteman Tapi Saling Berkompetisi
Pertama, karena Jokowi pengin mengetahui kekuatan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dalam menyongsong Pilpres 2024.
"Pertama, Jokowi akan dapat memperkirakan peluang Anies dalam Pilpres 2024. Hal itu diperlukannya karena kekhawatirannya kalau Anies menang maka program kerjanya tidak akan dilanjutkan," kata Jamiluddin saat dimintai tanggapannya, Rabu (19/7/2023).
Kemuningkinan kedua kata dia, yakni lagi-lagi soal program yang sudah dibangun Jokowi agar tetap bisa diteruskan di pemerintahan mendatang.
Dengan mengetahui sosok cawapres Anies ini maka, Jokowi diyakini akan mencarikan sosok cawapres potensial untuk capres yang didukungnya nanti.
Berita Rekomendasi"Dua, Jokowi akan dapat mencarikan cawapres dari capres yang didukungnya," kata dia.
"Penentuan cawapres ini tentunya untuk memastikan pasangan yang didukungnya akan lebih kompetitif dari pasangan capres-cawapres yang diusung Koalisi Perubahan," sambungnya.
Dengan cara itu maka menurut Jamiluddin, maka terbuka harapan dari Jokowi agar pasangan capres dan cawapres yang didukungnya akan lebih berpeluang menang dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Tak Masalah Pertemuan Paloh-Jokowi, Demokrat Sebut Komitmen Kuat Koalisi Perubahan
"Hanya dengan cara ini Jokowi yakin programnya akan tetap berlanjut," beber dia.
Jamiluddin juga menilai, keluarnya pertanyaan itu dari Jokowi kepada Paloh, menunjukkan adanya kegelisahan dari diri presiden terhadap Anies Baswedan di Pilpres mendatang.
"Jadi, pertanyaan Jokowi soal cawapresnya Anies tampaknya wujud kegelisahannya pada potensi Anies pada Pilpres 2024. Untuk itu ia terus cawe-cawe meskipun dikritik banyak pihak," tukas dia.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ternyata pengin mengetahui siapa sosok calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.