Faktor Kedekatan dengan Jokowi Turut Dorong Penguatan Elektabilitas Prabowo Jelang Pilpres 2024
Presiden Jokowi semakin sering menggandeng Prabowo dalam berbagai acara kenegaraan dan kunjungan kerja ke masyarakat.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Besarnya peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi andil utama daya elektoral Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Jelang kontestasi demokrasi mendatang, Presiden Jokowi semakin sering menggandeng Prabowo dalam berbagai acara kenegaraan dan kunjungan kerja ke masyarakat.
Hal ini menjadi salah satu peran sentral Presiden Jokowi dalam menguatkan elektabilitas Prabowo untuk Pilpres 2024 mendatang.
“Elektabilitas Pak Prabowo kenapa sejauh ini di atas Pak Ganjar dan Pak Anies, tetap bayang-bayang dukungan Pak Jokowi tidak bisa diabaikan, ruang inilah yang coba diambil oleh Pak Prabowo,” kata Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan ketika dihubungi wartawan, Minggu (30/7/2023).
Terbukti, pada data survei teranyar yang dikeluarkan lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Prabowo terbukti berada di peringkat teratas mengungguli Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Baca juga: Pastikan Cak Imin Tetap Bersama Prabowo Subianto, PKB: Soal Capres Nanti Diputuskan
Dalam simulasi tiga nama Capres, Prabowo ada di urutan pertama dengan total dukungan sebesar 36,8 persen.
Kemudian, diikuti oleh Ganjar yang meraup suara sebesar 35,7 persen dan Anies yang mandeg di peringkat tiga dengan elektabilitas 21,5 persen.
Oleh karena itu, Yusak menjelaskan Presiden Jokowi memiliki peran dalam menguatkan elektabilitas Prabowo sebagai penerus kepemimpinan Indonesia.
Gayung bersambut, Prabowo juga merspons positif dorongan dari Presiden Jokowi untuk meneruskan kepemimpinan dengan berkomitmen melanjutkan program dan pembangunan yang sudah dijalankan.
Bahkan komitmen keberlanjutan program dan pembangunan Presiden Jokowi terebut selalu lantang disuarakan oleh Prabowo di ruang publik.
“Saya kira kalau celah ini tidak diambil justru Pak Prabowo akan rugi. Pak Prabowo juga menegaskan ingin totalitas dalam melanjutkan program-program pemerintahan Pak Jokowi,” ujarnya.