Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Singgung Kekalahan Megawati, PKS Tak Khawatir Prabowo Didukung Koalisi Gemuk di Pilpres 2024

Hidayat Nur Wahid mengaku tidak khawatir bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dapat koalisi gemuk di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Singgung Kekalahan Megawati, PKS Tak Khawatir Prabowo Didukung Koalisi Gemuk di Pilpres 2024
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid atau HNW di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/8/2023). Hidayat Nur Wahid mengaku tidak khawatir bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dapat koalisi gemuk di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengaku tidak khawatir bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dapat koalisi gemuk di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Kami tidak khawatir dengan koalisi gemuk atau kurus yang terpenting adalah memenuhi syarat minimal dan yang terpenting adalah betul-betul bisa memenuhi harapan dari para masyarakat," kata HNW, sapaan akrab Hidayat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Tidak Punya Masalah Masa Lalu, PKS Dukung AHY Jadi Cawapres Anies Baswedan

Apalagi, kata HNW, pihaknya menginginkan adanya perubahan di Indonesia. Ia pun mengungkit kekalahan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2004 yang lalu.

Padahal, HNW menyatakan bahwa SBY juga memiliki koalisi yang ramping lantaran hanya didukung oleh tiga parpol. Sementara itu, Megawati mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat.

Baca juga: PAN-Golkar Dukung Prabowo, Sekjen PKS: Tiga Paslon Bisa Kurangi Polarisasi Masyarakat

"Kami juga memiliki pengalaman langsung bagaimana tahun 2004, PKS mendukung Pak SBY pada putaran kedua, waktu itu hanya ada 3 bahkan partai-partai besar tidak bersama dengan Pak SBY. Partai besar semuanya malah bersama Bu Megawati dan KH Muzadi. Tapi nyatanya yang menang justru Pak SBY," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan fakta empiris yang dapat diambil pelajarannya. Baginya, banyaknya partai pendukung tidak menjamin memperoleh kemenangan.

Berita Rekomendasi

"Ini memang bukan sekadar banyaknya partai pendukung tapi solidnya partai pendukung dan bagaimana rakyat daripada atau anggota dari pada partai itu betul-betul satu sikap dengan pimpinan partai kan banyak yang mengatakan pimpinan kesana tapi warganya kemana," bebernya.

"Jadi itu bagian bagian yang saya kira akan kita buktikan lagi. Kami secara fisik tidak khawatir tapi justru menyambut baik mereka bergabung ke Pak Prabowo berarti akan ada minimal tiga capres kalau Pak Jokowi malah menyebut bisa jadi empat. Tapi minimal 3 itu sudah hampir pasti sekarang," sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas