Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Relawan Jokowi: Tidak Benar Kalau Presiden Mengarahkan Golkar-PAN Merapat Ke Prabowo  

Jokowi memang mengajak relawannya yang militan sejak Pilgub 2012, Pilpres 2014 dan 2019 untuk berdiskusi perihal pasangan capres dan cawapres 2024

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Relawan Jokowi: Tidak Benar Kalau Presiden Mengarahkan Golkar-PAN Merapat Ke Prabowo  
istimewa
Ketua Umum Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) sekaligus Juru Bicara Gabungan Forum Relawan Jokowi Taki Reinhard Parapat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Forum Relawan Jokowi menolak klaim Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, yang menyebut  Presiden Jokowi mengarahkan Golkar untuk mendukung Prabowo Subianto

Ketua Umum Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) sekaligus Juru Bicara Gabungan Forum Relawan Jokowi Taki Reinhard Parapat menegaskan, tidak pernah ada pernyataan resmi dari Jokowi yang mengarahkan Golkar untuk mendukung Prabowo di Pilpres 2024 mendatang. 

"Klaim Hashim yang menyebut Jokowi mengizinkan, mengarahkan, atau mendukung Golkar dan PAN mendukung Prabowo adalah tidak benar," kata Taki Reinhard dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Taki mengakui beberapa kali Jokowi memang mengajak relawannya yang militan sejak Pilgub 2012, Pilpres 2014 dan 2019 untuk berdiskusi perihal pasangan capres dan cawapres untuk menggantikan kepemimpinannya. 

"Dalam diskusi itu banyak wacana bagaimana Ganjar Pranowo disandingkan dengan Prabowo, Ganjar disandingkan dengan Erick Thohir, Ganjar disandingkan dengan Sandiaga Uno atau Mahfud MD dan seterusnya," jelasnya. 

Baca juga: VIDEO Jokowi Sadar Dirinya Dijadikan Tameng Elite Parpol saat Ditanya Tentang Capres dan Cawapres

Namun, kata Taki, hal tersebut hanya sebatas diskusi dan wacana. Bukan pernyataan resmi Jokowi yang kemudian disebar ke publik. 

Berita Rekomendasi

"Ini hanya berbentuk diskusi dan wacana. Bukan konsumsi politik mengklaim pernyataan presiden seolah-olah presiden menyatakan arahan dan dukungan. Itu yang kami tangkap," terangnya. 

Menurut Taki, mantan Gubernur DKI Jakarta itu sangat peduli dan perhatian tinggi kepada calon penggantiannya di kemudian hari. 

"Pernyataan Hashim harus ditolak dan kami kecam keras karena menimbulkan kesan seolah-olah Presiden Jokowi memberikan arahan, dan atau izin kepada pimpinan Golkar dan PAN mendukung Prabowo," ujarnya. 

Untuk itu, dia meminta kepada adik dari Prabowo tersebut untuk mengklarifikasi pernyataannya bahwa Jokowi yang mengarahkan Golkar dan PAN mendukung Prabowo. 

"Kami meminta Hashim untuk tidak mengulangi perbuatannya yang merendahkan wibawa Presiden. Kami juga meminta Hashim menggunakan etika dan kejujuran dalam politik. Tidak lagi menjual nama Presiden untuk kebohongan," katanya. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan, jika dukungan Partai Golkar dan PAN untuk Prabowo Subianto sudah direstui Presiden Jokowi.

Saat itu Hashim menjelaskan perihal rencana pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto

Hashim menyebut Prabowo menerima kunjungan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto didampingi Sekretaris Jenderal Lodewijk Freidrich Paulus, dan Bendahara Umum Dito Ganinduto.

Dia mengatakan pasca pertemuan itu, sejumlah elite kedua partai menunjukkan senyum sumringah. Menurutnya, rencana dukungan PAN dan Golkar kepada Prabowo bahkan sudah mendapat restu Presiden Joko Widodo.

"Waktu keluar, sinyalnya semua senyum-senyum, Pak Prabowo, Pak Muzani, senyum-senyum. Pak Airlangga, Pak Lodewijk dan Pak Dito juga senyum. Ternyata, mereka menyatakan mau dukung Pak Prabowo. Dan seizin dan restu dari Pak Jokowi. Itu saya bisa katakan," ucap Hashim, saat diskusi Konsolidasi Relawan Prabowo, secara daring, Kamis (10/8).

Untuk diketahui, Hashim juga telah dilaporkan ke polisi usai menuding deklarasi Golkar mendukung Prabowo Subianto atas seizin Presiden Jokowi oleh Aliansi Mahasiswa Sulawesi Tenggara (Sultra) Pendukung Jokowi. 

Laporan itu tertuang dalam LP/B/267/VII/2023/SPKT/POLRES KENDARI/POLDA SULTRA tanggal 15 Agustus 2023. Dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks tersebut kini dilimpahkan ke Bareskrim Polri. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas