PDIP Sindir Capres Pakai Foto Jokowi untuk Kampanye: Jangan Cuma Nebeng Legasi
PDIP sindir bacapres yang menumpang legasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kampanye, apalagi bacapres partai lain
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Politisi Partai PDIP-Perjuangan Andreas Hugo Pareira menyindir bakal calon presiden (bacapres) yang menumpang legasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kampanye.
Terlebih Bacapres tersebut bukan usungan dari PDIP.
Hal itu disampaikan Andreas menanggapi cerita Jokowi yang selalu melihat fotonya disandingkan dengan seorang bacapres saat meninjau suatu wilayah.
Andreas menegaskanbakal capres tersebut seharusnya memiliki program kerja sendiri, bukan malah nebeng tenar Jokowi.
"Buatlah programmu sendiri, sampaikanlah ke rakyat, itu adalah pendidikan politik yang baik, jangan hanya menebeng legasi presiden kemudian dipakai sebagai alat kampanye," kata Andreas dikutip dari Kompas Tv.
Baca juga: Fadli Zon: Tidak Ada Instruksi Pemasangan Baliho Jokowi-Prabowo dari Gerindra
Menurutnya, kampanye yang baik adalah menyampaikan program yang telah dirancang ke publik.
Sebelumnya, Jokowi sempat menyampaikan cerita fotonya yang bersanding dengan capres kepada publik.
Berbeda dengan politisi PDIP, Jokowi justru tidak melarang ada bacapres yang menggunakan fotonya sebagai kampanye.
"Walau kampanye belum mulai, foto saya banyak dipasagan di mana-mana."
"Saya harus ngomong apa adanya, saat saya ke kota A, kota B, kabupaten C ada juga (foto saya) sampai ke tikungan desa (ada foto saya) saya lihat, tapi bukan foto saya sendirian, foto itu di sebelahnya ada capres, saya kira juga nggak apa-apa," ungkap Jokowi di Istana Negara.
Baca juga: Catatan Kritis Bagi PDIP usai Muncul Baliho Jokowi-Prabowo: Kurang Cerdik Ambil Sisi Positif Jokowi
Respons Prabowo
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menanggapi soal namanya yang ikut dikaitkan dengan baliho foto Jokowi.
Menurutnya, foto dirinya bersama Jokowi yang terpasang di jalanan bukanlah hal yang patut dipermasalahkan.
Terlebih, jadwal kampanye juga belum dilakukan.