Pengamat Sebut Wacana Duet Ganjar-Anies Bukan Hanya Candaan: Ganjar Butuh Suara Kelompok Islam
Pengamat politik menilai gagasan duet Ganjar-Anies bukan hanya wacana bercandaan.
Penulis: Rifqah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. Beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas. Keduanya sama-sama dalam satu almamater, kampus terhebat di Indonesia, yakni Univ Gadjah Mada," bebernya.
Said pun lalu berbicara kemungkinan Ganjar dan Anies menjadi satu kekuatan di Pilpres 2024.
"Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama sama masih muda, cerdas, dan enerjik," pungkasnya.
PSI Sebut Duet Ganjar-Anies Cocok
Sementara itu, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha menanggapi mengenai wacana duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024.
Giring mengatakan, duet Ganjar-Anies tersebut cocok.
"Wah cocok itu, mantap itu," ucap Giring ditemui usai acara Kopdarnas PSI, Selasa (22/8/2023), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie juga satu suara dengan Giring dan mempersilakan siapapun yang akan melakukan penjajakan.
Baca juga: 21 Hasil Survei Terakhir Ungkap Perbandingan Kekuatan Prabowo Vs Ganjar Pranowo Vs Anies Baswedan
"Silakan saja dijajaki, nanti kita (PSI) dibilangnya cawe-cawe dan sebagainya. Ya silakan saja, kalau memang dirasa cocok," ujar Grace.
Grace pun mengatakan, hal tersebut menjadi pembelajaran politik, di mana politik itu memang cair dan tidak perlu dibawa perasaan (baper) hingga ada permusuhan.
"Tapi ini kan menjadi pelajaran ya, bahwa politik memang secair itu, jadi kita jangan teralu baper, gontok-gontokan sampai kayak temen pun jadi musuh, kita harus lebih dewasa saja," pungkasnya.
Tanggapan Partai NasDem
Ketua DPP Partai NasDem, Taufik Basari atau Tobas mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan munculnya wacana duet Ganjar dan Anies.
"Boleh-boleh saja setiap punya harapan, punya bayangan ataupun pandangan. Ini menunjukkan prosesnya masih dinamis masih cair," kata Tobas di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023).