Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Prediksi PKB Tinggalkan Koalisi Pendukung Prabowo Capres 2024, Berikut Analisisnya

PKB dinilai bakal mengambil langkah meninggalkan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengamat Prediksi PKB Tinggalkan Koalisi Pendukung Prabowo Capres 2024, Berikut Analisisnya
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat memeluk Cak Imin, Zulkifli Hasan dan Airlangga Hartarto di acara rangkaian HUT ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8/2023). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dinilai bakal mengambil langkah meninggalkan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Demikian hal itu diutarakan Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga.

Pernyataan Jamiluddin itu didasari atas sikap Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang seakan kecewa dengan pembentukan koalisi tersebut.

"Cak Imin tampaknya sangat kecewa atas perubahan nama koalisi tersebut. Sebab, ia mengaku tidak dilibatkan dalam perubahan koalisi tersebut," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/8/2023).

Bahkan kata Jamiluddin, Cak Imin mengaku baru mengetahui soal adanya perubahan nama koalisi dengan Gerindra tersebut di acara HUT ke-25 PAN.

Menurut dia, hal itu yang memberikan kesan Cak Imin tidak dianggap penting.

Baca juga: Cak Imin Ungkap Ada Sinyal Dukungan Jokowi ke Prabowo dari Penetapan Nama Koalisi Indonesia Maju 

Berita Rekomendasi

"Hal itu tentu mengesankan cak Imin tidak dianggap penting, sehingga ditinggal begitu saja dalam memutuskan nama koalisi," ujar dia.

Dengan berubahnya nama koalisi bersama Gerindra itu maka secara otomatis kata Jamiluddin, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dengan sendirinya bubar.

Hal itu berarti artinya, piagam kesepakatan yang ditandatangani Prabowo-Cak Imin menjadi tidak berlaku lagi.

Dengan begitu menurut Jamiluddin, Cak Imin tidak lagi memiliki hak yang kuat dalam menentukan siapa cawapres untuk Prabowo Subianto.

"Hal itu tentu berimplikasi pada peluang Cak Imin menjadi cawapres juga semakin kecil. Sebab, pembahasan cawapres tidak lagi dibahas oleh Prabowo dan cak Imin saja, tapi juga oleh Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, dan Yusril Ihza Mahendra," tutur dia.

Baca juga: Peluk Erat Cak Imin Bersama Prabowo dan Airlangga, Zulkifli Hasan: Jangan Sampai Lepas Lagi

Karena itu, Cak Imin dan PKB dinilai akan mengevaluasi keberadaannya bersama Prabowo, termasuk di KIM.

Evaluasi yang dimaksud bahkan memungkinkan PKB menarik diri dari Koalisi Indonesia Maju yang baru ditetapkan, Senin (28/8/2023) malam.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas