Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Surya Paloh Rela jika Demokrat Hengkang dari Koalisi Perubahan: Kami Hormati Apa yang Terbaik

Surya Paloh merasa tidak masalah dengan apapun keputusan Demokrat nantinya.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Erik S
zoom-in Surya Paloh Rela jika Demokrat Hengkang dari Koalisi Perubahan: Kami Hormati Apa yang Terbaik
Tribunnews/Rizki Sandi Saputra
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat ditemui awak media di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta, Kamis (31/8/2023) 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh merespons soal adanya kemungkinan Partai Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Kemungkinan itu bisa saja terjadi mengingat saat ini, Demokrat telah menilai NasDem berkhianat karena menyatakan kerja sama politik dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin secara sepihak.

Baca juga: Senyum Wakil Ketua Umum Partai NasDem Saat Partainya Disebut Demokrat Berkhianat 

Menyikapi hal itu, Surya Paloh merasa tidak masalah dengan apapun keputusan Demokrat nantinya.

"Apa yang terbaik bagi Demokrat pasti dihormati oleh NasDem itu sikap yang paling mendasar," ujar Paloh kepada awak media di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta, Kamis (31/8/2023) malam.

Paloh juga menyatakan, tidak bisa berkata banyak soal apa yang menjadi keputusan Demokrat mendatang.

Termasuk, jika Partai Demokrat mau keluar dari Koalisi Perubahan.

BERITA REKOMENDASI

"Saya hormati, apalagi yang harus saya katakan," tukas dia.


Demokrat sebut NasDem Khianat Koalisi

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menganggap Partai NasDem telah melakukan pengkhianatan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Sebab, Riefky menyebut NasDem telah melakukan kerja sama dengan PKB dan menyetujui duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Baca juga: Koalisi Usung Anies Pecah Kongsi, Demokrat Marah Besar Bacapres Setuju Dikawinkan dengan Cak Imin

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap piagam koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol," kata Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Dia juga menilai Anies telah melakukan pengkhianatan atas pernyataannya selama ini.


"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," ujar Riefky.

Menurut Riefky, kabar NasDem dan PKB bekerja sama disampaikan juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said pada Rabu (30/8/2023) kemarin.

Baca juga: Anies Pilih Cak Imin jadi Cawapres, Demokrat Tegaskan Tak Keluar dari Koalisi Perubahan

"Bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," tegasnya.

Dia menegaskan persetujuan kerja sama itu keputusan sepihak Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh," ujar Riefky.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas