Didukung Partai Gelora usai Ditinggal PKB, Prabowo: Demokrasi adalah Proses Bertemu, Kadang Berpisah
Prabowo memberi penjelasan saat ditanya apakah dukungan Partai Gelora menjadi pelipur lara setelah ditinggal PKB.
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Deklarasi itu digelar di Djakarta Theater, Jakarta, pada hari ini, Sabtu (2/9/2023).
Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, mengatakan deklarasi partainya kepada Prabowo Subianto merupakan perjodohan hingga permulaan.
Dalam deklarasi itu, Anis Matta menyerahkan surat dukungan Partai Gelora kepada Prabowo Subianto sebagai capres 2024.
"Deklarasi ini adalah perjodohan antara Partai Gelora dengan Prabowo dan teman-teman koalisi lainnya untuk mengantarkan Indonesia menavigasi melalui geopolitik yang rumit," ujarnya di Djakarta Theater, Sabtu, dilansir YouTube Kompas TV.
"Mudah-mudahan di tengah krisis ini, kita justru mendapatkan peluang menjadikan Indonesia menjadi negara super power," lanjutnya.
Baca juga: Beri Sambutan saat Deklarasi Partai Gelora, Prabowo Singgung Aroma Pengkhianatan, Sindir Siapa?
Anis Matta juga berharap Prabowo Subianto kembali mendapatkan partai pendukung yang dapat dipercaya.
"Deklarasi ini adalah permulaannya, mudah-mudahan setelah ini Insya Allah Prabowo di tengah ketidakpastian format koalisi yang terjadi hari-hari ini, Pak Prabowo mendapatkan tambahan sekutu yang bisa dipercaya dan bisa diandalkan," tambah dia.
Pernyataan Prabowo
Dalam keterangannya setelah menghadiri deklarasi itu, Prabowo Subianto menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Partai Gelora.
Prabowo juga berterima kasih atas kepercayaan yang ia terima.
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun menyatakan siap berjuang untuk mengabdi kepada rakyat Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Prabowo pun ditanya apakah dukungan Partai Gelora itu menjadi pelipur lara setelah ditinggal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca juga: Prabowo: Akhir-akhir Ini Sarat dengan Aroma-aroma Pengkhianatan, Ini Harus Kita Introspeksi
Menanggapi hal itu, Prabowo menyebut dalam demokrasi ada pertemuan dan perpisahan.
Sehingga, dirinya mengaku santai terkait Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang menjadi bakal cawapres Anies Baswedan.
Padahal, PKB sebelumnya berkoalisi dengan Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal capres.
"Demokrasi itu tidak ada lara-laraan, demokrasi adalah suatu proses diskusi, bertemu, kadang-kadang berpisah," ungkapnya kepada awak media, Sabtu.
"Santai saja, berbuat yang baik untuk rakyat," lanjut Prabowo.
Baca juga: Prabowo Minta Maaf Lupa Sapa Perwakilan PSI: Kalau Ketemu PSI Jadi Grogi Saya
Lebih lanjut, Prabowo menyerahkan penilaian kepada masyarakat.
"Rakyat yang menilai, rakyat menilai setiap perbuatan, setiap ucapan."
"Rakyat tidak bodoh, rakyat tidak bisa dibohongi, semua kita serahkan ke rakyat," papar dia.
Deklarasi Pasangan Anies-Cak Imin
Deklarasi Anies Baswedan dan Cak Imin sebagai pasangan capres dan cawapres akan digelar di Hotel Yamato (Majapahit), Surabaya, Sabtu (2/9/2023).
Hotel bersejarah ini dipilih secara khusus sebagai penanda awal perjuangan Anies-Cak Imin untuk memenangkan Pilpres 2024.
“Tentu pilihan Hotel Majapahit atau di masa lalu dikenal dengan Hotel Yamato mempunyai arti tersendiri."
"Di situlah arek-arek Suroboyo menunjukkan aksi heroik dengan merobek bendera Belanda agar Merah Putih bisa berkibar di Nusantara,” kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB, Syaiful Huda, Sabtu.
Baca juga: Pengamat: Duetkan Anies dan Cak Imin Bentuk Manuver Cerdas Surya Paloh
Huda mengatakan, acara pengumuman pasangan Anies-Cak Imin akan digelar secara sederhana.
Nantinya, ada sambutan dari Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar, dan ditutup dengan sambutan Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Selain itu, akan ada doa dari para kiai sepuh di Jawa Timur.
“Acara akan digelar sederhana tapi khidmat untuk memastikan langkah pasangan Anies-Muhaimin lancar hingga berhasil memenangkan Pilpres 2024,” ungkap dia.
Baca juga: PKS Cooling Down, Tak Mau Banyak Komentar soal Duet Anies-Cak Imin di Pilpres 2024
Sebagai informasi, DPP PKB telah menyetujui tawaran Partai NasDem untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres dan Cak Imin sebagai bakal cawapres di Pilpres 2024.
Keputusan itu setelah PKB menggelar rapat pleno finalisasi penentuan capres dan cawapres di Kantor DPW Jatim, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (1/9/2023).
"Barusan diputuskan, pertama kami menerima dan akan menindaklanjuti lamaran partai NasDem," ujar Sekjen PKB, Hasanuddin Wahid di Kantor DPW PKB Jatim, Jumat, dikutip dari Kompas.com.
Hasanuddin pun berharap pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin dapat memenangkan Pilpres 2024.
"Jadi, Anies-Muhaimin kira-kira disingkat Amin."
"Saya berdoa berharap pasangan ini bisa menjadi pasangan yang menang di Pilpres 2024," jelas dia.
Baca juga: Hadiri Jalan Sehat PKS di Tasikmalaya, Capres Anies Puji Jasa Kepahlawanan Djuanda
Sebelumnya, Surya Paloh mengaku wacana menduetkan Anies Baswedan dan Cak Imin tidak pernah direncanakan jauh hari sebelumnya.
“Saya harus jujur menyatakan enggak pernah ada yang dipersiapkan,” ungkapnya di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis (31/8/2023), dilansir Kompas.com.
Surya Paloh lalu berharap Cak Imin bisa menjadi pendamping Anies Baswedan untuk menambal suara di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).
“Harapan kita kalau itu memang terjadi, ya demikian pasti."
"Kan enggak ada harapan kita ke arah negatif, harapan kita ke arah positif,” jelas Surya Paloh.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Hasanudin Aco) (Kompas.com/Tatang Guritno/Andhi Dwi Setiawan)