PKS DKI Akui Ada Kader Kecewa Deklarasi Anies-Cak Imin, Jazuli Minta Komunikasi Koalisi Diperbaiki
PKS menyebut ada beberapa kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta mengaku kecewa setelah dipilihnya Cak Imin jadi cawapres Anies.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa pihak di Koalisi Perubahan untuk Persatuan mengaku kecewa setelah dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Adapun pihak yang merasa kecewa yakni beberapa kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS DKI Jakarta, M Taufik Zoelkifi pada Senin (4/9/2023).
"Kalau ditanya ada atau enggak ada yang curhat ke DPW karena kecewa (Anies-Cak Imin), ya ada lah."
"(Apalagi) PKS itu kumpulan manusia-manusia yang punya pendapat masing-masing yang beda-beda juga," kata Taufik dikutip dari TribunJakarta.com.
Baca juga: Pemilihan Cak Imin Sebagai Cawapres Tiba-tiba, PKS Minta Komunikasi Internal Koalisi Dibenahi
Kendati demikian, kata Taufik, para kader PKS di DKI Jakarta tetap patuh terhadap keputusan DPP.
Termasuk soal capres dan cawapres ini di mana DPP PKS menyatakan menunggu keputusan dari Majelis Syuro PKS.
"Tapi kader-kader PKS diajarkan untuk mentaati keputusan pimpinannya, dalam hal ini keputusan Majelis Syuro PKS," ujar Taufik.
Senada dengan apa yang disampaikan Taufik, menurut Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, seharusnya penetapan cawapres bisa dikomunikasikan terlebih dahulu secara bersama-sama.
Pasalnya, pemilihan Cak Imin sebagai cawapres mendampingi Anies Baswedan terkesan mendadak alias tiba-tiba.
Seharusnya, kata Jazuli, layaknya dua pasangan calon pengantin, harus berkomunikasi dulu dengan orang tua.
"Ya kan (ibaratnya) ente nih masih bujangan, sebelum ente menikah, ente bahas dua keluarga calon itu."
"Beda kalau besok kawin lu sama si ini (AHY dari Partai Demokrat) kan beda kan?" kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Namun, lanjut Jazuli, PKS berupaya menerima keputusan Cak Imin mendampingi Anies Baswedan.
Dikatakan Jazuli, PKS mengutamakan kepentingan bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
"Tapi buat PKS karena lebih mengedepankan kepentingan bangsa, negara, dan kebersamaan," ucap Jazuli.
Lebih lanjut, Jazuli menekankan perlunya perbaikan komunikasi ke depan, terutama di internal koalisi.
"Kita kasih catatan saya. Ini komunikasi ke depan (harus) diperbaiki," tandas Jazuli.
Baca juga: PKS Tunggu Cak Imin Sowan Sebelum Gelar Rapat Majelis Syuro Soal Cawapres Anies Baswedan
Respons Partai Demokrat
Berbeda dengan PKS, Partai Demokrat justru merasa tak terima.
Kekecewaan Partai Demokrat muncul lantaran Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menduetkan Anies Baswedan dengan Cak Imin.
Padahal, AHY sudah diminta Anies Baswedan langsung untuk menjadi pasangannya di Pilpres 2024.
Tentu perasaan kecewa dan merasa dikhianati koalisinya sendiri muncul.
Hal ini pun dibenarkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam unggahannya di akun media sosial Instagram resmi Partai Demokrat, @pdemokrat, Kamis, 31 Agustus 2023.
"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies baswedan dan Muhaimin Iskandar dan persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh."
"Hari ini (Kamis kemarin) kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan dan ternyata berita tersebut adalah benar (pada akhirnya) Demokrat "dipaksa" menerima keputusan itu," ungkap Teuku Riefky.
Baca juga: Ramai Wacana Duet Anies-Cak Imin, PDIP Singgung Model Kerja Sama Politik Dagang Sapi
Karena merasa tak terima, kader Partai Demokrat di Bekasi lantas mencopot baliho bergambar Capres Anies Baswedan yang bersanding dengan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang ada di wilayah Kota Bekasi.
Foto Anies dan AHY tersebut sejatinya sebagai cita-cita Demokrat menyandingkan dua tokoh politik itu sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2024.
Namun, baliho yang sudah beberapa bulan terpasang di wilayah ini pun dicopot karena dilatarbelakangi rasa kekecewaan Partai Demokrat kepada partai koalisinya.
Partai Demokrat kecewa dengan keputusan sepihak Partai NasDem yang memutuskan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai Cawapres mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Bekasi, Ronny Hermawan mengatakan pencopotan ini dilakukan di seluruh Kota Bekasi.
"Pencopotannya di seluruh daerah Kota Bekasi di 12 kecamatan 56 kelurahan agar dibersihkan semuanya."
"Sudah tadi sekitar (Kamis) sore beberapa jam lalu saya sudah perintahkan kepada seluruh pengurus partai Demokrat Kota Bekasi kepada seluruh caleg pengurus kecamatan kelurahan agar mencopot foto-foto Anies Baswedan yang melekat pada partai Demokrat ini instruksi saya jelas dan sudah mulai bergerak tadi," ucap Ronny.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Chaerul Umam/Hendra Gunawan)(TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)