Kubu Ganjar dan Prabowo Klaim Jalin Komunikasi dengan Demokrat Pasca-AHY Batal jadi Cawapres Anies
Kubu Ganjar Pranowo dan Prabowo sama-sama mengaku menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat seusai AHY batal menjadi cawapres Anies.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Kubu bakal capres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sama-sama mengaku menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat seusai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) batal menjadi cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Demokrat sebelumnya telah menyatakan menarik mandat dan dukungannya untuk Anies Baswedan yang memilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal cawapres.
Kubu Ganjar dan Prabowo diperkirakan akan berusaha menarik Demokrat untuk merapat ke koalisi mereka.
Bakal capres dari PDIP, Ganjar Pranowo mengaku komunikasi PDIP dengan Demokrat sudah terjalin.
"Temen-temen Demokrat saya kira komunikasi terus menerus," ungkap Ganjar, Selasa (5/9/2023), dikutip dari Kompas TV.
Menurut Ganjar, komunikasi PDIP dan Demokrat sudah terjalin di level dewan pimpinan pusat (DPP).
Baca juga: Dalih Anies Ketika Menolak Disebut Petugas Partai Meski Jalankan Keputusan Surya Paloh
"Tapi kalau saya pribadi belum (berkomunikasi dengan Demokrat)," ujar Ganjar.
Diketahui, Ketua DPP PDIP Puan Maharani sempat bertemu AHY di Plataran Hutan Kota, Senayan, Jakarta Pusat, 18 Juni 2023.
Kata Kubu Prabowo
Di sisi lain, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, juga mengklaim pihaknya mulai intensif menjalin komunikasi dengan Demokrat.
Ia juga berharap, ada tambahan lagi partai pendukung Prabowo.
"Mudah-mudahan ada koalisi baru yang akan masuk, Demokrat komunikasinya akan diumumkan dalam hari-hari ke depan," ungkap Muzani, Minggu (3/9/2023), dikutip dari Kompas TV.
Terkait ada tidaknya rencana Prabowo menemui Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Muzani, mengatakan komunikasi masih terjalin.
"Kita mulai intensif komunikasi," ungkapnya.
Menurutnya, Gerindra membuka pintu kepada siapa saja yang akan memberi dukungan kepada Prabowo.
"Bagi kami, dukungan dari siapapun, apa itu ormas, tokoh, kyai, pondok, apalagi partai politik, adalah sesuatu yang berarti," ucapnya.
Baca juga: SBY Pernah Unggah Mimpi Naik Kereta Bareng Jokowi dan Megawati, Kode Politik Arah Koalisi Demokrat?
Arah Koalisi Demokrat
Sementara itu Partai Demokrat sejauh ini belum menentukan arah politik usai menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan dan menarik dukungan untuk Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Meski begitu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman memastikan, pihaknya tidak terpikir untuk membuat poros atau koalisi baru.
"Poros baru? Poros baru mana, saya rasa enggak," kata Benny kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Benny menyebut, kemungkinan yang ada saat ini bagi Demokrat adalah bergabung dengan poros atau koalisi yang sudah terbentuk.
Adapun koalisi yang dimaksud yakni, bergabung bersama koalisi politik pengusung Ganjar Pranowo atau dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo Subianto.
"Saya rasa paling mungkin itu adalah ke PDIP dengan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai epicentrumnya atau Prabowo," kata Benny.
Meski begitu, sampai saat ini Demokrat masih akan menunggu keputusan dari Majelis Tinggi Partai (MTP) untuk arah koalisi.
AHY Tegaskan Tetap di Jalur Perubahan
Sementara itu Ketua Umum Demokrat, AHY menegaskan, partainya akan tetap di jalan perubahan dan perbaikan.
Ia mengimbau kepada para kadernya untuk tetap solid dan mengikuti langkah-langkah yang diambil pimpinan partai.
Itu disampaikan AHY dalam konferensi pers di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).
Demokrat akan berusaha untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki cara pandang yang sama.
Namun, AHY tidak menyebut koalisi mana yang bakal dituju.
"Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain, yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan dan etika politik," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Rizki Sandi Saputra, Daryono)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.