Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peta Kekuatan Ganjar andai Demokrat Bergabung PDIP

Peta kekuatan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 akan berubah andaikan Demokrat bergabung dengan PDIP dan PPP.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Peta Kekuatan Ganjar andai Demokrat Bergabung PDIP
Kolase Tribunnews.com
Peta kekuatan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 akan berubah andaikan Demokrat bergabung dengan PDIP dan PPP. Saat ini, tanpa Demokrat, perolehan suara PDIP dan PPP mencapai 23,85 persen atau 147 kursi di Parlemen sehingga sudah melampaui ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) sebesar 25 persen suara sah nasional atau 20 persen kursi DPR hasil pemilu sebelumnya. 

Selain tiga parpol parlemen, Menteri Pertahanan itu juga didukung oleh sejumlah partai non-parlemen.

Yaitu Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Aceh dengan status partai lokal.

Yang perlu digarisbawahi, ini adalah hitung-hitungan andaikan nanti Demokrat jadi 'bergandengan tangan' dengan PDIP dan PPP untuk mengusung Ganjar.

Apabila Demokrat memilih mendukung Prabowo, maka hitung-hitungan di atas, juga sudah pasti akan berubah.

Hubungan Demokrat dan PDIP Semakin Membaik

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Sjarifuddin Hasan atau Syarief Hasan saat diwawancarai secara khusus oleh Tribun Network di Studio Newsroom Tribun Network, Jakarta, Jumat (8/9/2023). Wakil Ketua MPR itu menjelaskan dinamika politik yang sedang dialami Demokrat hingga merespons isu peluang bergabungnya Demokrat ke koalisi partai politik pendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Sjarifuddin Hasan atau Syarief Hasan saat diwawancarai secara khusus oleh Tribun Network di Studio Newsroom Tribun Network, Jakarta, Jumat (8/9/2023). Wakil Ketua MPR itu menjelaskan dinamika politik yang sedang dialami Demokrat hingga merespons isu peluang bergabungnya Demokrat ke koalisi partai politik pendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo. (TRIBUNNEWS/JEPRIMA )

Sementara itu, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Sjarifuddin Hasan alias Syarief Hasan, tak menampik, hubungan partainya dengan PDIP semakin baik.

Meski dia menyadari Partai Demokrat selalu berseberangan dengan PDIP dalam posisi di pemerintah sejak tahun 2004.

Hal itu terlihat saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden RI periode 2004-2014. PDIP, kala itu, berada di luar pemerintahan.

Berita Rekomendasi

Sebaliknya, hal yang sama juga dilakukan Partai Demokrat yang berada di luar pemerintahan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin pemerintahan selama periode 2014-2024.

Hal itu disampaikan Syarief Hasan saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews.com, Palmerah, Jakarta, Jumat (8/9/2023).

"Ya memang kalau lihat perjalannya sejak tahun 2004 sampai sekarang, kelihatannya Partai Demokrat (dengan PDIP) memang semakin bagus."

"Komunikasi kita memang selama ini selalu terjaga dan setiap kita juga banyak berkoalisi di daerah," kata Syarief Hasan.

Terkait koalisi Partai Demokrat dan PDIP di daerah, Syarief menyinggung soal dukungan partai pimpinan Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kepada Ganjar Pranowo.

Pada Pilkada Jawa Tengah 2018, Partai Demokrat mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin.

"Pilkada terakhir di Jawa Tengah, Pak Ganjar maju calon Gubenur periode kedua kita dukung oleh Partai Demokrat," terang Syarief.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas