Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belum Tentukan Sikap, Demokrat Akui Sulit Jika Bentuk Poros Koalisi Baru untuk Pilpres 2024

Partai Demokrat mengakui membentuk poros koalisi baru untuk menghadapi pemilihan presiden (pilpres) 2024 adalah hal yang tidak mudah alias sulit.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Belum Tentukan Sikap, Demokrat Akui Sulit Jika Bentuk Poros Koalisi Baru untuk Pilpres 2024
Tribunnews.com/ rizki sandi saputra
Ketua DPP Bidang BPOKK Partai Demokrat Herman Khaeron saat ditemui awak media di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta, Senin (4/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat mengakui membentuk poros koalisi baru untuk menghadapi pemilihan presiden (pilpres) 2024 adalah hal yang tidak mudah alias sulit.

Hal itu disampaikan Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

"Kalau membentuk poros baru dan sebagainya memang dalam ranah politik tentu serba mungkin, tetapi persoalannya adalah butuh waktu, butuh kesamaan platform dan ini tidak mudah," kata Herman.

Adapun, hingga kini Partai Demokrat belum menentukan sikap terkait arah koalisi setelah keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Pilihannya, kini bergabung dengan poros koalisi pendukung Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.

"Komunikasi terus dijalin baik dengan koalisinya pak Ganjar maupun dengan koalisinya pak Prabowo," ucapnya.

Berita Rekomendasi

"Ini dalam rangka tentu juga untuk lebih memastikan akan ke koalisi mana Partai Demokrat nanti untuk bergabung," imbuhnya.

Menurut Herman, kedua poros koalisi itu memiliki kepastian, karena poros pendukung Ganjar maupun Prabowo sudah memenuhi presidential threshold.

Sebab itu, Demokrat terus menjalin komunikasi dengan dua poros koalisi tersebut.

Baca juga: PKB dan NasDem Sepakat Nama Poros Parpol Pendukung Anies-Cak Imin Tetap Koalisi Perubahan

"Karena yang terpenting adalah membuka pintu. Kalau baik itu pak Ganjar maupun pak Prabowo buka pintu kan enak, kita tinggal membicarakan hal-hal yang lebih teknis dan tentu memudahkan untuk Majelis Tinggi Partai yang dipimpin langsung oleh pak SBY sebagai Ketua Majelis Tnggi Partai Demokrat bisa memutuskan kemana arah koalisi," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas