Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anies Siap Tarung Jika Pilpres Cuma 2 Paslon, Apa Benar Mustahil Gabungkan Prabowo dengan Ganjar?

Bakal calon presiden Anies Baswedan mengaku siap jika pada pemilihan presiden (pilpres) hanya 2 poros saja. Bagaimana Prabowo dan Ganjar?

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Anies Siap Tarung Jika Pilpres Cuma 2 Paslon, Apa Benar Mustahil Gabungkan Prabowo dengan Ganjar?
Kolase Foto: Tribun Papua
Anies Baswedan (kiri) Prabowo Subianto (tengah) Ganjar Pranowo (kanan). Daftar tiga nama bakal calon presiden yang siap maju di Pilpres 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana dua pasangan calon di Pilpres 2024 masih bergulir.

Pernyataan ini awalnya diungkapkan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Dirinya mengatakan idealnya Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon (paslon) presiden.

Hasto Kristiyanto menyebut dalam situasi seperti ini diperlukan Pilpres yang demokratis, cepat, dan kredibel.

Dia menilai hal tersebut bisa saja terwujud apabila ada kerjasama antar partai politik (parpol) sehingga mengarah kepada dua pasangan calon presiden dalam Pilpres 2024.

Namun, ia menegaskan PDIP juga siap bertanding entah dua maupun tiga pasangan calon dalam Pilpres mendatang.

Terkait hal itu, hasil survei lembaga Voxpol Center Research and Consulting menyebutkan bahwa mayoritas publik ingin pemilihan presiden (pilpres) 2024 hanya diikuti dua pasangan calon (paslon).

Berita Rekomendasi

Sebanyak 56,3 persen responden ingin pilpres diikuti tidak lebih dari dua paslon.

"Mayoritas responden (56,3 persen) menginginkan pilpres cukup dikuti dua pasang kandidat, kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago dalam keterangan yang diterima Sabtu (23/9/2023).

Sementara itu, 34,9 persen responden menginginkan sebaiknya pilpres diikuti lebih dari 2 pasang kandidat dan 9 persen tidak tahu/tidak menjawab.

Dari responden yang ingin pilpres diikuti lebih dari paslon, sebanyak 50,4 persen beralasan publik ingin mendapatkan pilihan pemimpin yang beragam.

Kemudian 18,1 persen publik beralasan agar pilpres 2024 tidak terjadi konflik dan perpecahan di tengah masyarakat.

Adapun survei Voxpol dilakukan pada periode 24 Juli hingga 2 Agustus 2023.

Populasi survei ini adalah WNI yang telah mempunyai hak pilih, yakni berusia 17 tahun ke atas (memiliki KTP) atau yang sudah menikah.

Jumlah responden 1.200 orang dengan Margin Error kurang lebih 2,83 persen, dan menggunakan multistage random sampling.

Sampel tersebar secara merata di 34 Provinsi seluruh Indonesia.

Namun demikian Pangi mengatakan, terdapat indikasi dari penguasa saat ini untuk mempengaruhi proses seleksi pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2024.

Menurutnya, ada gelagat untuk mempengaruhi hasil pemilihan dengan membatasi jumlah peserta, cenderung menunjukkan upaya untuk mempertahankan dominasi politik semata.

Baca juga: Wacana Duet Prabowo-Ganjar Sulit Jadi Kenyataan, Paslon dan Parpol Pendukung Tidak Mau Mengalah

Anies Baswedan siap

Bakal calon presiden Anies Baswedan mengaku siap jika pada pemilihan presiden (pilpres) hanya 2 poros saja.

Sebelumnya, menguat isu berpasangannya Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden (pilpres).

Jika hal ini terjadi, maka hanya akan ada dua pasangan saja yang akan maju menjadi Presiden, bukan bukan.

Anies Baswedan sendiri mengaku tak tau menahu terkait isu dua poros yang sedang hangat terdengar.

"Saya tidak tahu itu, bebas saja," ungkap Anies saat ditemui di Red Corner Cafe setelah seru-seruan bersama influencer, Minggu (24/9/23) dini hari.

Dirinya mengatakan sangat siap berapapun calon presiden yang akan maju nantinya.

"Kita siap saja tentunya,"kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Kerja Sama PDIP-Gerindra

Sebenarnya, bukan hal yang mustahil bagi PDIP dan Gerindra untuk berkoalisi dengan mengusung Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo.

Karena di dalam politik tidak ada hal yang mustahil.

Apalagi, kedua partai tersebut kerap bekerja sama dalam kontestasi politik baik Pilpres ataupun Pilkada.

Prabowo dan Ganjar
Prabowo dan Ganjar (Kolase Tribunnews)

Diketahui, bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dimotori Gerindra yakni Prabowo Subianto belum mengumumkan cawapresnya.

Begitupun dengan bacapres dari koalisi pengusung Ganjar Pranowo yang dimotori PDI Perjuangan juga belum umumkan cawapresnya.

Puan Sebut Ada Kemungkinan

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menanggapi peluang duet bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo bersama bacapres Prabowo Subianto.

Menurut Puan, wacana perjodohan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 masih memungkinkan.

"Apakah ada kemungkinan, ya mungkin-mungkin aja, dinamika yang ada di politik ini selalu memungkinkan kita untuk bersilaturahmi dan bertemu dengan sesama anak bangsa," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (21/9/2023).

"Untuk bisa menyepakati hal-hal yang akhirnya kami sepakati bersama bahwa ini adalah yang terbaik bagi bangsa dan negara," sambungnya.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa terbuka peluang untuk berduet dengan Prabowo Subianto selama belum ada yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Lantaran, politik saat ini masih sangat dinamis dan cair.

"Kalau politik itu sebelum nanti ditetapkan di KPU semua peluang bisa terjadi," kata Ganjar di Gedung High End, kawasan Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

Meskipun demikian, PDIP dan Gerindra tetap pada keputusannya masing-masing menjadikan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sebagai capres 2024.

Sejauh ini, diketahui, Ganjar Pranowo didukung oleh empat partai politik.

Di antaranya adalah PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura, dan Perindo.

Sementara itu, Prabowo Subianto didukung oleh enam partai politik.

Yakni, Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional, Gelora, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Garuda.

Megawati setuju?

Megawati Soekarnoputri disebut tidak keberatan menerima wacana duet bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto

Hal ini disebut Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah.

Ia mengungkapkan, ada lima faktor yang menentukan terwujudnya wacana duet Ganjar-Prabowo ini. 

Di antaranya, keputusan dari Megawati, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Prabowo, Ganjar dan para ketua partai politik pendukung pemerintahan Jokowi. 

"Kalau dilihat dari wacana Ganjar-Prabowo itu, menurut saya ada lima faktor determinan yang akan memutuskan apakah duet itu mungkin terjadi atau tidak."

Baca juga: Megawati & Prabowo Duduk Semeja, Puan Buka Suara soal Wacana 2 Poros

"Pertama, faktor Ibu Megawati Soekarnoputri; kedua, Jokowi; ketiga Pak Prabowo, kemudian Ganjar dan faktor para ketua umum partai politik pendukung pemerintahan Indonesia maju," ujarnya, dikutip dari youTube KompasTV, Jumat (22/92/2023). 

Menurut Basarah, berkaca dari pengalaman Mengawati hingga hubungan dengan Prabowo saat ini, Megawati berpeluang menerima duet dua bacapres itu.

"Dari kelima aktor tadi secara politis mereka masih sangat mungkin menyetujui duet Ganjar-Prabowo."

"Pertama dari sisi Megawati dia punya track record selama beberapa Pilpres selalau punya preferensi selalu menyandingkan tokoh nasionalis dan tokoh Islam dalam hal ini Nahdlatul Ulama (NU) atau purnawirawan TNI," katanya. 

Basarah mengatakan, hubungan Megawati dengan Prabowo saat ini baik. 

"Pak Prabowo sampai saat ini hubungannya juga baik dengan Ibu Megawati Soekarnoputri dan bahkan beberapa kali minta waktu untuk bertemu," kata Basarah. 

Reaksi Prabowo

Prabowo mengakui, memang ada wacana dirinya akan berduet dengan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Tak menolak secara terang-terangan, Prabowo justru menyinggung soal kerukunan.

"Yang kita dambakan adalah selalu persatuan, kerukunan," kata Prabowo usai acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat, Kamis malam, 21 September 2023.

Prabowo berharap kondisi apapun yang terjadi, termasuk konstelasi politik, bisa dihadapi dengan rukun dan damai. "Kita harus sejuk," katanya.

Mantan Pangkostrad ini juga mengatakan bahwa hal ini pun berlaku pada siapa saja yang nantinya diberikan mandat kepercayaan oleh rakyat.

"Siapa pun yang diberi mandat oleh rakyat kita hormati," ucapnya. "Rakyat Indonesia ingin pemimpinnya rukun dan damai."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas