Tutup Rakernas IV PDIP, Megawati Yakin Ganjar jadi Presiden ke-8 Indonesia
Megawati meyakini bakal calon presiden (Capres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, dapat menjadi Presiden Indonesia ke - 8.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meyakini bakal calon presiden (Capres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, dapat menjadi Presiden ke- 8 Indonesia.
Keyakinan itu disampaikan Megawati saat memberikan pidato penutupan rakernas IV PDI Perjuangan di Kemayoran Jakarta, Minggu (1/10/2023).
"Pemilu membuka gerbang demokrasi rakyat. Saya yakin Ganjar Pranowo bisa jadi Presiden ke - 8," ujar Megawati, dikutip dari YouTube PDI Perjuangan.
Menurut Megawati, politik tanpa ada kesinambungan kepemimpinan ibarat "dansa" yang hanya maju dan mundur saja.
Baca juga: Hasil Rakernas IV PDIP Ungkap Strategi Pemenangan Ganjar, Bacawapres akan Diumumkan oleh Megawati
Jika demikian, maka keberlangsungan politik Indonesia sama saja hanya menjadi impian semata.
Tanpa kesinambungam, lanjut Megawati, Indonesia sulit untuk menjadi negara yang adil dan makmur.
Sehingga Megawati menegaskan, pemimpin yang terbaik adalah melanjutkan, bukan malah merubah tatanan yang sudah matang.
Untuk itu, pihaknya mengajak para kader, anggota dan seluruh elemen PDIP untuk berjuang demi kemenangan Ganjar Pranowo.
Baca juga: Minta Kader PDIP Turun ke Bawah, Megawati Yakin Ganjar Pranowo Bisa Jadi Presiden Kedelapan RI
"Kita harus menang, strategi pemenangan Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan semakin kokoh", tegas Presiden RI Kelima itu.
Saat ini Ganjar Pranowo dalam survei semakin meningkat, oleh sebab itu semua kader harus bekerja bersama.
Seluruh kader harus sosialisasikan hasil rakernas ini secara luas ke masyarakat mulai dari kedaulatan pangan hingga memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden dan PDI Perjuangan memenangkan Pemilu 2024.
Semua pendukung diminta solid bergerak untuk Indonesia Raya.
Dalam kesempatan yang sama, Megawati juga membahas pokok pemikiran besar PDIP yakni kebijakan pangan merupakan hal yang Ideologis.
Sehingga lahan subur tidak boleh dikonversikan.
Baca juga: Megawati: Sekarang Amburadul, Ganti Pemimpin Kebijakan Diubah Seenaknya
"Gerakan mengkonsumsi makanan produksi dalam negeri harus dimulai dari sekarang."
"Makanan pendamping beras harus bisa juga dikonsumsi oleh masyarakat", ucap Megawati.
Megawati mencontohkan banyak negara seperti Afrika yang kelaparan karena tidak bisa mengarakan pertaniannya semakin baik.
Untuk itu, Indonesia harus berdiri diatas kaki sendiri dalam memetuhi pangan Indonesia.
"Dimulai dari petani dan nelayan kita, harus ada terapan On Farm dan Off Farm."
"(Juga) Infrastruktur pertanian khususnya kesejahteraan petani dan nelayan," kata Megawati.
(Tribunnews/Galuh Widya Wardani)