Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Indikator: Ganjar-Khofifah Dinilai Jadi Capres dan Kandidat Cawapres Paling Dipilih Warga NU

Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait Capres dan Cawapres di Pilpres 2024.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Survei Indikator: Ganjar-Khofifah Dinilai Jadi Capres dan Kandidat Cawapres Paling Dipilih Warga NU
Dok. Humas Pemprov Jateng
Ganjar Pranowo dan Khofifah Indar Parawansa. Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait Capres dan Cawapres di Pilpres 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menjadi kandidat presiden dengan elektabilitas tertinggi di kalangan pemilih Nahdlatul Ulama (NU).

Hal tersebut berdasarkan survei dengan populasi responden seluruh warga negara Indonesia di Jawa Timur. 

Dari hasil survei pada September 2023, Ganjar dinilai responden di Jawa Timur menjadi capres yang dipilih kalangan NU. 

Ganjar disebut menggaet angka dari segmen pemilih NU mencapai 26,9 persen. 

Sementara itu, bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, menduduki posisi kedua, dengan angka mencapai 21,7 persen. 

Kemudian disusul bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, dengan 16,9 persen suara. 

Baca juga: Survei Indikator: Khofifah Ungguli Erick Thohir dan Cak Imin di Pemilih NU dalam Bursa Cawapres

Kendati demikian, responden justru lebih banyak yang tidak memberikan jawaban, jumlahnya 33,3 persen.

BERITA REKOMENDASI

Sementara, kalangan NU yang memilih di luar 3 nama bakal capres itu sejumlah 1,1 persen.

"Ganjar lebih banyak dinilai sebagai capres yang lebih didukung oleh organisasi NU, baru kemudian Prabowo dan Anies," kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dikutip dari youTube Indikator Politik Indonesia, Senin (2/10/2023).

Sementara itu, khusus untuk bakal calon wakil presiden (cawapres) yang diyakini didukung oleh kalangan NU ada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; Menteri BUMN, Erick Thohir; Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar; hingga Yenny Wahid. 

Tercatat Khofifah Indar Parawansa mendapat angka 24,1 persen. 

Dukungan untuk Erick Thohir dari responden di Jatim ini hanya berada di angka 15,1 persen. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis,  (10/8/2023).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Sementara itu, untuk dukungan ke Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebesar 10,8 persen.

"(Sebanyak) 24,1 persen lebih banyak dinilai sebagai cawapres yang lebih didukung oleh organisaasi NU." 

"Baru kemudian Erick 15,1 persen dan Muhaimin 10,8 persen, lainnya lebih rendah," kata Muhtadi.

Adapun kandidat cawapres lain yang juga mendapat suara paling dipilih dari kalangan NU ada mantan Gubenur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang harus puas  5,1 persen suara mengalahkan Yenny Wahid dengan angka 4,9 persen. 

Berdasrkan survei tersebut, tak heran apabila saat ini nama Khofifah dilirik kubu bacapres Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo

Ganjar maupun Prabowo juga disebut-sebut sama-sama membutuhkan suara di Jawa Timur untuk bisa menang di Pilpres 2024.

Khofifah pun menjadi sosok yang terbilang kuat dan memiliki jumlah pemilih yang besar di Jawa Timur, mengingat kini ia juga masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.

Metodologi

Hasil survei ini didasarkan pada lima survei dalam rentang waktu 14 September 2023 sampai 20 September 2023.

Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia di Jawa Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum. 

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Jumlah sampel survei sebanyak 1.810 orang.

Toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).

Dalam quality control diklaim tidak ditemukan kesalahan berarti.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Gita Irawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas