Diaz Hendropriyono Sebut Pemimpin Ke Depan Harus Berani dan Taruh Perhatian Khusus Soal Lingkungan
Diaz Hendropriyono mengatakan isu lingkungan harus menjadi perhatian khusus bagi para calon pemimpin bangsa ke depan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono mengatakan isu lingkungan harus menjadi perhatian khusus bagi para calon pemimpin bangsa ke depan.
Diaz menilai lingkungan sangat berhubungan erat dengan keberlangsungan dan masa depan Indonesia serta dunia.
Untuk itu, dia mengajak masyarakat agar memilih pemimpin yang mengutamakan lingkungan dalam visinya.
Hal itu disampaikan Diaz kepada peserta panel diskusi yang dilaksanakan oleh Greenhope di Jakarta.
“Seharusnya isu lingkungan jadi isu yang paling seksi dalam debat capres," kata Diaz Hendropriyono, Senin (2/10/2023).
Baca juga: Diaz Hendropriyono Kagum dengan Kontribusi Medali maupun Perekonomian dari Perkembangan Esports
"Penting bagi pemerintahan selanjutnya karena isu lingkungan sangat berhubungan dengan masa depan Indonesia dan masa depan dunia," tegas Diaz.
Menanggapi Diaz, CEO Greenhope Tommy Tjiptadjaja menyatakan jawaban Diaz sangat gamblang, sekaligus menyetujui bahwa isu sampah membutuhkan komitmen dan solusi dalam jangka panjang.
Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut menargetkan adanya pengurangan kebocoran sampah di laut sebanyak 70 persen dari tahun 2018 hingga 2025.
Baca juga: Stafsus Presiden Diaz Hendropriyono: Jangan Campur Adukkan Politik dan Agama
Melalui acara Deklarasi Dukungan Penguatan Industri Hijau, Greenhope sebagai salah satu industri yang bergerak dalam inovasi kantong ramah lingkungan mengapresiasi keseriusan pemerintah dalam menanggapi masalah sampah plastik.
“Pemerintah sangat serius menanggapi isu plastik. Perpres No. 83 tahun 2018 menjadi bentuk keseriusan pemerintah. Sudah ada progress 35,36 persen dan kami sebagai industri berbangga dengan para pengambil kebijakan,” jelas Tommy.
Sementara, diskusi itu turut dihadiri oleh Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian Herman Supriadi, Presiden Direktur PT Suparma Tbk Edward Sopanan, dan Komisaris Greenhope Todung Mulya Lubis yang turut menjadi panelis diskusi.