Ridwan Kamil Respons Hasil Survei Indikator: Siap Jika Ada Panggilan Takdir Untuk Maju Cawapres
Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil merespons soal hasil survei Indikator Politik Indonesia, dirinya menyatakan siap maju Pilpres 2024
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil merespons soal hasil survei Indikator Politik Indonesia.
Pria yang akrab dipanggil RK itu menyatakan bahwa dirinya siap bila memang ada panggilan takdir untuk maju dalam pemilihan umum (pemilu) presiden dan wakil presiden tahun depan.
Baik dalam kapasitas kader partai politik maupun sebagai pribadi.
”Jika ada panggilan takdir untuk maju, intinya saya harus siap. Apakah dalam kapasitas ditugaskan sebagai kader partai ataupun harus siap jika dipanggil sebagai kapasitas pribadi. Apapun demi negara tentunya kita harus siap,” kata Ridwan Kamil kepada wartawan, Rabu (4/10/2023).
RK pun meyakini bahwa hasil survei tidak muncul begitu saja.
Menurut dia, hasil survei yang menempatkan dirinya sebagai calon wakil presiden (cawapres) dengan elektabilitas tertinggi merupakan akumulasi kerja kerasnya selama mengabdi kepada masyarakat.
”Hasil survei itu aspirasi dan harapan masyarakat,” ucap dia.
Dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia, RK juga dinilai sebagai cawapres yang paling pas untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
Menurutnya, hasil survei tersebut merupakan persepsi masyarakat.
”Dimana kami pernah sebagai gubernur, sahabat yang baik. Tapi, tentunya kita serahkan keputusan ini kepada pimpinan-pimpinan di partai, bagaimana yang terbaik untuk perjodohan dan untuk kedepannya,” terangnya.
Tak hanya dengan Ganjar, RK menyebut seluruh calon presiden (capres) yang sudah mendapat dukungan merupakan sahabatnya. Baik itu Prabowo Subianto maupun Anies Baswedan.
Kepada Ganjar, Prabowo, dan Anies, RK mengirim doa. Dia meyakini, peta politik masih akan terus berubah.
Dia pun menyampaikan bahwa dinamika yang dinamis itu masih akan terjadi sampai menjelang pendaftaran capres dan cawapres akhir bulan ini.
”Sampai menjelang-menjelang pendaftaran saya menduga akan ada banyak hal-hal yang sifatnya dinamis,” jelasnya.
Untuk kebaikan masyarakat Indonesia, dia mendoakan nantinya hadir pasangan capres dan cawapres terbaik yang disodorkan kepada pemilih tahun depan.
Berkenaan dengan pilihan masyarakat muslim dan warga Nahdlatul Ulama (NU) yang juga terpotret dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia, RK meyakini itu tidak lepas dari sejarah hidupnya.
RK menyebut, dirinya merupakan cucu dari figur yang pernah menjadi panglima Hizbullah. Yakni KH. Muhyiddin, seorang tokoh NU dari Jawa Barat.
Selain itu, selama bertugas sebagai gubernur, dia memiliki program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat muslim.
”Ada one pesantren one produk, lima ribuan pesantren selama lima tahun mempunyai bisnis dan mayoritas adalah pesantren NU,” ungkapnya.
Lebih jauh, RK juga melahirkan program keumatan yang dinamai satu desa satu hafiz yang realisasinya sudah tuntas seratus persen.
Bukan hanya dengan NU, RK menyampaikan bahwa masyarakat berlatar belakang Muhammadiyah dan masyarakat muslim lainnya pun dekat dengan dirinya.
”Artinya masyarakat juga sudah cerdas melihat mana pemimpin yang punya program-program keumatan yang nyata,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Lembaga survei indikator merilis hasil survei nasional bertajuk "swing voters, efek sosialisasi dan tren elektoral jelang pilpres 2024".
Baca juga: Survei Indikator: Ridwan Kamil Teratas Dipilih Jadi Cawapres, Disusul Erick Thohir dan Sandiaga Uno
Dimana, survei dilakukan mulai 25 Agustus hingga 3 September 2023.
Survei turut memotret figur calon wakil presiden (cawapres) yang diharapkan oleh masyarakat. Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menempati posisi teratas.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkap hal tersebut dalam paparan hasil survei yang disiarkan secara daring pada Sabtu (30/9/2023).
Dia mengakui ada perubahan hasil survei cawapres terkini bila dibandingkan dengan hasil survei terdahulu.
”Sebelumnya kami temukan Erick Thohir menempati peringkat pertama, di survei terakhir kami Erick disalip oleh Ridwan Kamil,” kata Burhanuddin.
Dalam survei tersebut, Indikator Politik Indonesia melempar 19 nama yang dinilai paling pantas menjadi cawapres.
Hasilnya, sebanyak 16,6 persen memilih Ridwan Kamil. Sisanya 13,9 persen memilih Erick Thohir, 11,3 persen memilih Sandiaga Salahuddin Uno.
Merujuk hasil survei tersebut, Ridwan Kamil juga mengungguli Agus Harimurti Yudhoyono, Gibran Rakabuming Raka, Mohammad Mahfud MD, serta Khofifah Indar Parawansa.
Lantaran belakangan muncul opsi cawapres yang dianggap punya benang merah dengan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.