Anies Baswedan Nilai Regulasi tentang Bantuan Pembiayaan Bagi Industri Usaha Non Formal Masih Sulit
Anies ingin di masa mendatang perbankan milik negara harus memberikan bantuan kepada pelaku usaha sektor mikro.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Bacapres Anies Baswedan menutup rangkaian kegiatannya di Bandung Raya dengan menghadiri acara yang dilaksanakan komunitas hijab di Kota Bandung, Minggu (8/10).
Bedanya dengan tiga kegiatan Anies sebelumnya, gubernur DKI periode 2017-2022 itu kali ini didampingi istrinya, Fery Farhati.
Di acara bertajuk 'Gathering Hijabprenneur Comunity with Mr. Anies Baswedan' itu Anies berbicara dengan industri usaha dan perdagangan di Indonesia.
Khususnya terkait gagasan bagi masa depan pengusaha mikro di bidang busana muslim dan hijab.
Menurutnya, negara harus terdepan dalam memberikan dukungan untuk industri usaha.
Baca juga: Anies Baswedan akan Memberikan Fasilitas Lebih Baik bagi Santri yang Menempuh Pendidikan di Ponpes
Bahkan BUMN tidak perlu terlibat dalam jenis usaha yang bisa dilakukan oleh pihak swasta.
"Supaya swasta ini bisa makin berkembang, makin banyak. Dan kalau swasta berkembang maka akan menggerakkan prekonomian dengan sangat baik.
Satu hal lagi, jika dikelola oleh swasta biasanya cenderung lebih efesien dibandingkan dengan BUMN. Makanya saya lebih mendorong pelaku usaha agar didorong oleh negara," ujar Anies.
Selain itu, Anies juga menyinggung soal peluang pembiayaan perbankan bagi pelaku usaha non formal.
Dia menilai regulasi tentang bantuan pembiayaan bagi industri usaha non formal masih sangat sulit.
"Perbankan kita itu hampir regulasinya selalu asumsinya sektor formal. Kalau sektor non formal sulit sekali mendapatkan pembiayaan. Dan banyak sekali usaha mikro belum tentu memiliki formalitas," jelas Anies.
Anies ingin di masa mendatang perbankan milik negara harus memberikan bantuan kepada pelaku usaha sektor mikro.
Bantuan yang dimaksud bukan dalam bentuk subsidi dan dukungan pembelian, tapi bantuan dalam bentuk skema pembiayaan sehingga usaha mikro bisa tumbuh dan berkembang. "Bahkan untuk UMKM tidak hanya didorong agar BUMN ikut mendukung, tapi juga perusahaan besar milik swasta ikut terlibat.
Dan negara bisa memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang bekerjasama dengan UMKM," tandas Anies.