Pengamat Sebut Gibran Tak Secara Gamblang Tolak Tawaran Jadi Cawapres Prabowo: Malu tapi Mau
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, memberikan komentar terkait wacana Gibran Rakabuming Raka sebagai bacawapres.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Garudea Prabawati
![Pengamat Sebut Gibran Tak Secara Gamblang Tolak Tawaran Jadi Cawapres Prabowo: Malu tapi Mau](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gibran-rakabuming-raka-121023.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, memberikan komentar terkait isu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, disebut cocok jadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Menurut Adi, sikap Gibran dalam menanggapi isu menjadi cawapres di Pilpres 2024 menunjukkan kesan 'malu, tapi mau'.
Ia berpendapat Gibran Rakabuming Raka tak menunjukkan ketegasan terkait isu tersebut.
Menurutnya, sikap terseitu ut berbeda dengan aturan yang selama ini berlaku di PDIP, partai di mana Gibran menjalani karier politiknya.
Baca juga: Demokrat Soal Pertemuan Koalisi Indonesia Maju di Rumah Prabowo: Bahas Pendaftaran Capres-Cawapres
"Di PDIP itu aturannya tegas, haram hukumnya kadernya bersikap abu-abu karena itu dianggap pembangkangan secara tidak langsung," terang Adi Jumat (13/10/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
"Nah, itu kan belum terdengar secara gamblang oleh Gibran ke publik (menolak ditawarkan jadi cawapres Prabowo)," katanya.
Adi melanjutkan, kegaduhan terjadi di ruang publik karena Gibran tak memberikan jawaban tegas menolak wacana tersebut. Padahal Prabowo Subianto bukan kader PDIP.
Ia merupakan Ketua Umum Partai Gerindra yang diusung sebagai bakal calon presiden (bacapres) oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Sementara PDIP memiliki bacapres sendiri dengan mengusung mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Jawabannya kan malah terkesan malu tapi mau, tidak hitam putih sehingga banyak spekulasi bahwa jawaban Gibran karena ada kemauan (jadi cawapres Prabowo)," ujar Adi.
![Ketua Umum Partai Gerindra saat mengajari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berkuda di arena kuda Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Jawa Barat, Sabtu 18 Juni 2022.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ming-raka-berkuda-di-arena-kuvvv.jpg)
Sejauh ini, nama Gibran memang paling banyak digaungkan untuk mengisi posisi cawapres dari KIM. Namun, peluangnya itu masih terhalang aturan batas usia capres-cawapres.
Saat ini untuk mencalonkan diri sebagai capres-cawapres harus berusia minimal 40 tahun sedangkan Gibran pada tahun ini baru berumur 36 tahun.
Namun, di Mahkamah Konstitusi (MK), sedang bergulir gugatan untuk menurunkan batas usia capres-cawapres.
Keputusan soal gugatan tersebut akan dibacakan pada Senin (16/9/2023) mendatang.
Jika gugatan tersebut dikabulkan dan batasnya turun menjadi 35 tahun, itu bisa menjadi karpet merah bagi Gibran untuk meniti karier politik yang lebih mentereng.
KIM Sebut Nama Gibran
Sementara itu,Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, mengatakan para ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Maju akan bertemu, Jumat (13/10/2023).
Yusril menyebut, pertemuan itu akan khusus membahas terkait dengan siapa sosok yang bakal mendampingi Prabowo Subianto di kontestasi Pilpres 2024.
Acara tersebut bakal dilaksanakan di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, sekitar pukul 18.30 WIB.
"Pembicaraan khusus mengenai wapres baru akan dilakukan pada hari Jumat nanti," kata Yusril kepada awak media di Kawasan Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023).
Dalam kesempatan lain, Yusril mengatakan, awalnya kandidat cawapres pendamping Prabowo tersisa tiga orang setelah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebrang ke kubu Anies Baswedan.
Namun, kini kandidat telah bertambah, termasuk dengan hadirnya nama putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.
Selain Gibran, ada nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menko PMK Muhadjir Effendy yang tiba-tiba muncul.
"Lalu muncul Gibran, Khofifah, lalu muncul Muhadjir Effendy. Mulanya ya tinggal 3 itu saja antara Airlangga, Erick, dan saya. Karena Cak Imin sudah keluar koalisi," ucapnya dikutip dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)(Kompas.com/Adhysta Dirgantara)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.