Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok 5 Kepala Daerah yang Ajukan Gugatan soal Batas Usia Capres-Cawapres, tapi Ditolak MK

Inilah daftar dan profil 5 kepala daerah yang menggugat UU Pemilu ke MK soal batas usia Capres-cawapres. Ada Pandu Kesuma Dewangsa hingga Emil Dardak

Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Sosok 5 Kepala Daerah yang Ajukan Gugatan soal Batas Usia Capres-Cawapres, tapi Ditolak MK
(ISTIMEWA)
Kolase Tribunnews: Inilah daftar dan profil 5 kepala daerah yang menggugat UU Pemilu ke MK soal batas usia Capres-cawapres. Ada Pandu Kesuma Dewangsa hingga Emil Dardak 

- Direktur CV Pandawa (2012-2013)

- Anggota DPRD Kota Bandar Lampung (2014-2019) (2019-2020) (PAW)

3. Emil Elestianto Dardak

Emil Dardak, putra bungsu almarhum Hermanto Dardak bersama sang istri, Arumi Bachsin saat memberikan keterangan kepada awak media seusai upacara pemakaman di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022).
Emil Dardak, putra bungsu almarhum Hermanto Dardak bersama sang istri, Arumi Bachsin saat memberikan keterangan kepada awak media seusai upacara pemakaman di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022). (Tribunnews.com/Naufal Lanten)

Baca juga: Kandasnya Rencana Prabowo Pinang Gibran usai MK Tolak Gugatan Batas Usia Cawapres

Emil Elestianto Dardak merupakan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019 - 2024.

Dirinya mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Sebelumnya Emil pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek sejak 17 Februari 2016 hingga 12 Februari 2019. 

Pria kelahiran 20 Mei 1984 ini merupakan suami dari Arumi Bachsin.

BERITA TERKAIT

Emil Dardak merupakan politisi dari Partai Demokrat.

Mengutip Wikipedia, dalam kepartaian dirinya menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Jawa Timur.

Diketahui sebelumnya, ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Ia menjadi peraih gelar Doktor Ekonomi Pembangunan termuda di Jepang dari Ritsumeikan Asia Pacific University pada usia 22 tahun.

Emil merupakan cucu H Mochamad Dardak, salah satu kiai Nahdlatul Ulama.

Ayahnya adalah Hermanto Dardak, Wakil Menteri Pekerjaan Umum periode tahun 2010-2014.

Sementara ibunya bernama Sri Widayati, dari sang ibu mengalir darah Letjen Anumerta Wiloejo Poespojudo, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional pertama pada era Bung Karno.

4. Ahmad Muhdlor

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Gus Muhdlor
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Gus Muhdlor minta maaf terkait proyek pembangunan flyover Aloha yang dijadwalkan tuntas pada April 2024.

Ahmad Muhdlor atau yang karib disapa Gus Muhdlor merupakan Bupati Sidoarjo periode 2021-2024.

Dirinya merupakan seorang Nahdliyin.

Gus Muhdlor merupakan anak keenam dari tokoh besar NU KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali.

Sang ayah juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Bumi Solawat.

Pria kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, 11 Februari 1991 ini kini masih berusia 32 tahun.

Dirinya didapuk sebagai sekretaris GP Anshor Sidoarjo sejak tahun 2015 hingga sekarang.

Mengutip TribunJatim.com, Gus Muhdlor menginisiasi pengembangan pendidikan pesantren yang tidak hanya menekankan pada aspek spiritual tetapi juga pada aspek intelektual.

Inisiasi ini telah berhasil memajukan Sekolah Progresif Bumi Shalawat di kancah Nasional dan Internasional.

Gus Muhdlor bertekad memajukan pendidikan NU yang berimbang di aspek spiritual dan intelektual.

Ia meyakini bahwa setiap manusia dilahirkan dengan bakat dan potensi yang unik, yang seyogianya difasilitasi secara optimal dengan standar mutu pendidikan yang baik dan sarana & prasarana yang representatif.

Oleh karena itu, Gus Muhdlor mengusung konsep pendidikan yang membentuk pribadi yang Kokoh Sipritual dan Mapan Intelektual.

5. Muhammad Albarraa

Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa.
Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa.

Muhammad Albarra, merupakan Wakil Bupati Mojokerto periode 2021-2024.

Pria kelahiran 11 November 1986 ini mendampingi Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.

Pria yang karib disapa Gus Barra ini diketahui merupakan putra sulung dari KH Asep Saifuddin Chalim, Ketua Yayasan Pesantren Amanatul Ummah yang amat berpengaruh di kabupaten Mojokerto.

Gus Barra juga merupakan Ketua GP Ansor Mojokerto masa khidmat 2021-2025.

Mengutip Surya.co,id, di masa kepemimpinannya bersama dr Ikfina, Ikfina-Barraa atau popular dengan akronim Ikbar, berupaya merealisasikan visi misi dan program kerja strategis.

Terwujudnya Kabupaten Mojokerto yang Maju, Adil dan Makmur melalui Penguatan Infrastruktur dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dilaksanakan dengan program kerja yang terbagi dalam lima kategori.

Baca juga: Dugaan Anwar Usman, Jokowi, Gibran, Kaesang Jadikan MK Sebagai Mahkamah Keluarga Tak Terbukti

Antara lain Mojokerto Cerdas, Mojokerto Sehat, Mojokerto Indah, Mojokerto Aman dan Mojokerto Berkah.

Sementara mengutip Wikipedia, Gus Barra menyelesaikan pendidikan MTs dan MA di Lembaga Pendidikan asuhan ayahnya, yakni Ponpes Amanatul Ummah Surabaya.

Selepas menyelesaikan pendidikan formalnya, Gus Barra pun melanjutkan pendidikan agamanya dengan masuk di Ponpes besar Langitan, Tuban, asuhan KH. Abdullah Faqih

Gus Barra berhasil menyelesaikan pendidikan Doktoral bidang Filologi dengan predikat memuaskan di Universitas Padjadjaran pada Selasa, 28 Juni 2022.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJatim.com) (Surya.co.id Adrianus Adhi)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas