Erick Thohir Dinilai Satu-satunya Cawapres yang Mampu Topang Kemenangan Prabowo
Menteri BUMN Erick Thohir disebut sebagai sosok yang tepat untuk Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto sebagai Calon Wakil Presiden.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir disebut sebagai sosok yang tepat untuk dipilih Calon Presiden (Capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres).
Erick Thohir dinilai satu-satunya cawapres yang mampu menopang kemenangan Prabowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Direktur Eksekutif Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan mengatakan elektabilitas Erick Thohir yang tinggi harus mendapat perhatian khusus oleh Prabowo.
Sebab, elektabilitas Ketum PSSI ini mampu memberi daya elektoral yang signifikan kepada Prabowo.
“Dengan elektabilitasnya yang tinggi, Pak Erick Thohir dirasa mampu menjadi cawapres yang akan bisa menang di tahun 2024,” kata Mulyawan dalam keterangannya, Rabu (18/10/2023).
Dalam berbagai survei, elektabilitas Prabowo makin tinggi jika dipasangkan dengan Erick Thohir.
Salah satunya terlihat dari survei Poltracking periode September yang menemukan pasangan Prabowo – Erick Thohir tetap unggul dengan angka 32,5 persen, mengungguli Ganjar – Mahfud MD dengan raihan 31,7 dan Anies – Cak Imin 19,2 persen.
Hasil serupa juga ditunjukkan dari survei Polling Institute yang memperlihatkan Prabowo – Erick Thohir unggul dengan dukungan sebesar 39,5persen.
Raihan tersebut jauh meninggalkan pesaingnya yakni Ganjar-Mahfud sebesar 28,8 persen dan Anies-Muhaimin dengan 17,4 persen.
Selain faktor tersebut, duet Prabowo – Erick Thohir dinilai sangat cocok karena saling mengisi. Prabowo yang berlatar belakang militer membutuhkan sosok berpengalaman di bidang ekonomi seperti Erick Thohir.
Baca juga: Erick Thohir hingga Yusril Buat Surat Keterangan Tidak Pernah Dipidana ke PN Jakarta Selatan
“Prabowo tokoh militer ya, tegas. Dibutuhkan juga cawapres yang mengerti ekonomi. karena ke depan kebutuhan Indonesia itu kebutuhan lapangan kerja, kebutuhan tentang bagaimana pengentasan kemiskinan,” pungkas Mulyawan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.