Janji Ganjar Pranowo jika Jadi Presiden, Kolaborasikan Lembaga Riset dan Pendidikan dengan Industri
Inilah janji bakal calon presiden (bacapres), Ganjar Pranowo, kepada periset apabila nantinya terpilih sebagai Presiden ke-8 Indonesia di Pilpres 2024
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Inilah janji bakal calon presiden (bacapres), Ganjar Pranowo, kepada periset apabila nantinya terpilih sebagai Presiden ke-8 Indonesia di Pilpres 2024 mendatang.
Ganjar menyampaikan janjinya itu dalam acara President Candidate Lecture's.
Acara tersebut digelar oleh Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) di Studio 1 Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (17/10/2023).
Baca juga: Pengusung Ganjar-Mahfud Terganggu, Baja AMIN: Dukungan untuk AMIN Memang Luar Biasa
Politikus PDIP itu menyebut para periset di Indonesia tak perlu khawatir mengenai hambatan biaya ketika sedang melakukan penelitian.
"Karena kami harapkan riset ini menjadi sesuatu atau bahkan menjadi dasar untuk para pelaku melakukan evaluasi dan tentu saja kolaborasi industri lembaga pendidikan dan riset," terang Ganjar dikutip dari WartaKotalive.com.
Ganjar lantas membeberkan, kolaborasi antara industri dengan lembaga riset dan pendidikan nanti akan diarahkan ke bidang pangan, digital, dan energi.
Menurutnya, Indonesia mesti memiliki pangan dengan gizi yang tinggi dan seimbang.
Kemudian, memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menyelesaikan persoalan, termasuk mendigitalisasi pelayanan publik yang dikelola oleh pemerintah.
Tak lupa transisi ke energi yang terbarukan mesti dilakukan untuk mengatasi polusi udara dan kerusakan lingkungan.
"Pangannya bergizi tinggi seimbang, kami bicara hulu sampai hilir produktivitas bagaimana cara mengelola sampai dengan hilir, digital intelegence (kecerdasan buatan) yang bisa banyak menyelesaikan persoalan termasuk mendigitalisasi pemerintahan dan pelayanan publik sehingga bisa mudah, murah dan cepat, dan transisi oleh energi yang baru ini orang-orang marah karena polusi," jelasnya.
Selain memberikan janji soal kolaborasi antara riset dengan industri, Ganjar juga menyoroti rendahnya jumlah dana riset dan jumlah periset di Indonesia.
Jumlah dana riset hanya naik sebesar 0,3 persen dengan jumlah personel sebanyak 7,638 orang.
Sementara Thailand memiliki periset sejumlah 189,940 orang dan dana risetnya naik 1,1 persen.
Lalu, Korea Selatan memiliki angka yang jauh lebih tinggi, yaitu dana risetnya naik sebesar 4,81 persen dan memiliki periset sebanyak 545,424 orang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.