Khawatir Situasi Jelang 2024 Memanas, Para Elite Politik Diminta Tetap Waras dan Bijaksana
Arvindo khawatir perpolitikan jelang pesta demokrasi 2024 akan menimbulkan perpecahan akar rumput.
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PRABU, Arvindo Noviar, mengaku khawatir situasi politik jelang Pemilu 2024 menjadi seperti jerami kering yang siap terbakar.
Alasannya, dia mengatakan iklim politik yang mulai memanas, para kontestasi pilpres tahun depan kembali membuat para pendukung saling serang satu sama lain.
Arvindo menulis pesan politik kepada para elite politik agar situasi saat ini tidak semakin memburuk.
Baca juga: Denny JA: Elite Politik Perlu Lebih Rileks Menilai Survei Pilpres
"Hari demi hari menuju pemilu 2024 suhu politik kian meningkat. Panasnya mulai menjadikan rakyat di akar rumput hingga ke lapis atas kekuasaan perlahan menjelma menjadi jerami kering. Kapan saja bisa tersulut dan terbakar, entah sulutan itu berasal dari luar, maupun dari dalam," kata Arvindo Noviar dalam pesannya pada wartawan, Sabtu (21/10/2023).
Arvindo khawatir perpolitikan jelang pesta demokrasi 2024 akan menimbulkan perpecahan akar rumput.
Karena itu ia mengharapkan para petinggi partai politik bisa menjaga situasi politik agar tetap stabil.
Ia berharap kepada seluruh relawan dan masyarakat untuk menjaga keadaan agar tidak menimbulkan perpecahan ditengah masyarakat.
Baca juga: Kapan Cawapres Prabowo Diumumkan? Ini Kata Elite Gerindra
Dia mengatakan bahwa panasnya situasi politik dan kesemrawutan akar rumput yang saling bertengkar hanya membuat kerugian pada ketiga Paslon capres.
Arvindo memohon agar tokoh-tokoh sentral politik bangsa seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi), Megawati, dan Prabowo Subianto dapat menangani situasi ini dengan bijak untuk menangkal kemungkinan buruk terjadi.
"Padahal kita tidak pernah mengharapkan “zero-sum game” terjadi lagi dalam perpolitikan Indonesia. Saya yakin Pak Jokowi, Bu Megawati, dan Pak Prabowo tidak akan menempuh jalan itu. Indonesia membutuhkan ke-3 tokoh besar ini duduk bersama demi masa depan Indonesia," katanya.
Kekhawatiran ketum PRABU tersebut ditengarai isu renggangnya hubungan Megawati dengan Presiden Jokowi.
Menurut Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamied, Isu putra Jokowi, Gibran Rakabuming akan bersanding dengan Prabowo tak terelakkan membuat hubungan Jokowi dan Megawati retak
Isu tersebut menimbulkan opini publik mengenai ketidakkompakan dalam tubuh PDIP yang akan berakibat merosotnya dukungan pada Ganjar Pranowo.
Situasi politik yang rumit ini tak memungkiri akan menimbulkan gejolak dan gesekan yang tidak diinginkan.
Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Wapres Maruf Amin Minta Media Massa Jaga Integritas
Karena itu, Arvindo meminta agar segenap pihak, khususnya elit politik mengedepankan kewarasan dan kebijaksanaan untuk masa depan negara ini.
"Sebagai golongan muda, kami menagih kepada tokoh-tokoh itu untuk selalu mengedepankan kewarasan dan kebijaksanaan dalam berpolitik, jika memang Indonesia emas 2045 bukanlah hanya sekadar buaian belaka," katanya.
"Pak Jokowi, Ibu Megawati, dan Pak Prabowo, bukankah persatuan nasional adalah kebutuhan zaman? Di tangan kalian kami menitipkan masa depan kami," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.