Kritik Gibran Maju Jadi Cawapres, Amien Rais Nilai Ketua MK Buatkan Karpet Merah: Kenapa Dia?
Pendiri Partai Ummat, Amien Rais, mengkritik Gibran yang maju sebagai bacawapres pendamping Prabowo Subianto. Sebut MK buatkan karpet merah.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Solo sekaligus putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, telah resmi dideklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Jalan Gibran menjadi bacawapres terbuka setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian gugatan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait batas usia minimal capres-cawapres dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu pada Senin (16/10/2023).
Setelah gugatan tersebut dikabulkan oleh MK, Gibran yang akhirnya memenuhi persyaratan sebagai bacawapres, beberapa waktu kemudian ditunjuk oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendampingi Prabowo.
Baca juga: PDIP Sebut Gibran Pembangkang Usai Diusung Jadi Cawapres Prabowo, Golkar: Dia Figur Muda yang Berani
Menanggapi hal tersebut, pendiri Partai Ummat, Amien Rais, melayangkan kritiknya.
Menurutnya, Ketua MK, yaitu Anwar Usman yang merupakan paman dari Gibran memberikan karpet merah pembentukan dinasti politik kepada keponakannya itu.
Bagaimanapun, keputusan mengenai gugatan batas usia capres-cawapres itu, lanjut Amien, hanya untuk Gibran semata.
"Pamannya itu membuatkan karpet merah, itu hanya untuk Gibran. Yang lebih butuh dari dia berlusin-lusin, kenapa dia?" kata Amien di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023), dikutip dari Kompas.com.
Amien menilai pendeklarasian Gibran pasca-putusan MK, membuat aturan seolah dimainkan.
Ia berharap keputusan yang terkesan tergesa-gesa mengizinkan Gibran maju dalam Pilpres terus dipikirkan kembali.
"Saya masih berharap, kalau bisa dia (Gibran) tidak diturunkan tengah jalan," tutur Amien.
"Karena kalau begitu lagi kapan-kapan ada urusan yang konyol, di tengah jalan, kita repot, nanti kita enggak pernah ada rules of the game yang continue."
"Jadi menurut saya itu, kalau bisa kita tahan diri," terangnya.
Milenial Gadungan
Selain itu, Amien juga berpendapat bahwa Gibran tidak bisa disebut mewakili milenial.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.