Ketua Umum PBNU Apresiasi Inisiatif Presiden Jokowi Ajak Makan Siang Tiga Capres di Istana
Menurut Gus Yahya, apa yang dilakukan oleh Jokowi dalam agenda itu adalah mencerminkan sikap pemimpin bangsa.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
Sementara itu, Anies mengatakan bahwa dirinya hadir setelah diundang Presiden Jokowi pada pekan lalu.
Dalam undangan awal, makan siang bersama tersebut dijadwalkan digelar pada hari Minggu. Namun karena ia sedang di luar kota maka jadwal makan siang diubah menjadi hari Senin sekarang.
"Ya kami sampaikan terima kasih atas undangan atas undangan untuk jamuan makan siang dengan bapak presiden. Saya terima undangannya pekan lalu untuk diundang hari Minggu tapi kami sampaikan hari Minggu kemarin ada komitmen dengan masyarakat di Jember sehingga tidak bisa lalu terima kasih berkenan dibuatnya hari Senin, sehingga kita bisa ikut sama-sama hadir," katanya.
Anies mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut obrolan berlangsung santai. Topik yang dibahas saat makan siang merupakan topik ringan.
Ia menyampaikan aspirasi dari masyarakat, agar Presiden bersikap netral di Pilpres 2024.
"Tadi kami sampaikan kepada beliau bahwa kami sering bertemu dengan banyak orang-orang yang sayang pada presiden dan mereka-mereka yang sayang ini menitipkan pesan untujbbapak presiden bisa menjaga netralitas dan menegaskan kepada seluruh aparat untuk menjaga netralitas di dalam pilpres, pemilu," katanya.
Sementara itu Ganjar mengatakan bahwa dalam makan siang tersebut para Capres berbincang hangat dengan Presiden. Terutama terkait dengan bagaimana menciptakan Pemilu yang damai, jujur, dan adil.
"Mudah-mudahan tadi apa yang disampaikan beliau juga insya allah akan bisa dilaksanakan. Tugas kita yok kita jaga bersama-sama pemilu ini damai, para aparaturnya betul-betul imparsial, semua bisa berjalan dengan fair dan kita bisa saling menjaga dan tadibternyata ada yang nggak makan nasi tapi makan lontong," katanya.
Sementara itu pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan bahwa Jokowi mengundang ketiga Capres untuk menjawab tuduhan ketidaknetralan pada Pilpres 2024.
"Presiden ingin menjawab tuduhan yang dianggap tidak Netral dianggap berat sebelah. Diajaklah makan siang kelihatannya ingin menjawab itu semua," katanya.
Selain itu kata dia, Presiden ingin memiliki legacy Pilpres 2024 berjalan aman dan tertib. Ia tidak ingin di akhir masa jabatannya meninggalkan kesan yang buruk dengan adanya konflik di Pilpres 2024.
"Ini merupakan sesuatu yang bagus. Presiden ingin memastikan berjalan aman damai dan tertib," katanya.