Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan bahwa kejadian tewasnya ratusan Kelompok Pekerja Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019 lalu tidak sampai terulang di Pemilu 2024 mendatang.

Seperti diketahui pada Pemilu 2019 lalu, terdapat sekitar 894 KPPS meninggal dunia akibat kelelahan serta menderita penyakit bawaan saat menjalankan tugasnya.

"Yang jelas bahwa pengalaman di (Pemilu) 2019 itu tidak boleh terulang sehingga banyak korban karena kelelahan, terutama karena kelelahan disamping penyakit bawaan," kata Ma'ruf di Taman Pancasila, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11/2023).

Alhasil kini dikatakan Wapres, semua pihak betul-betul telah memetakan siapa-siapa saja petugas yang memilki penyakit bawaan sehingga kejadian memilukan tersebut tak terulang kembali.

"Karena itu sekarang sudah dipetakan bagaimana mereka itu supaya tidak mengalami hal itu, saya kira begitu," pungkasnya.

Adapun terkait hal ini dilansir dari Kompas.com, berdasarkan data Kementerian Kesehatan melalui dinas kesehatan tiap provinsi mencatat petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sakit sudah mencapai 11.239 orang dan korban meninggal 527 jiwa.

Berdasarkan siaran pers Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Kamis (16/5/2019), jumlah korban sakit dan meninggal tersebut hasil investigasi Kemenkes di 28 provinsi per tanggal 15 Mei 2019.

Jumlah petugas pemilu yang meninggal bertambah dari 4 provinsi, yakni Sumatera Utara dengan jumlah petugas meninggal sembilan jiwa; Sulawesi Selatan empat jiwa; Bangka Belitung satu jiwa; dan Sulawesi Barat satu jiwa.

Berdasarkan laporan dinas kesehatan di setiap provinsi menunjukkan jumlah petugas Pemilu yang meninggal terbanyak ada di Provinsi Jawa Barat.