Hasto: Kapal RS Apung Laksamana Malahayati Simbol Kesadaran Indonesia Sebagai Negara Maritim
DPP PDI Perjuangan (PDIP) melaksanakan rapat evaluasi operasional Rumah Sakit Apung Laksamana Malahayati.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP PDI Perjuangan (PDIP) melaksanakan rapat evaluasi operasional Rumah Sakit Apung Laksamana Malahayati.
Evaluasi dilakukan setelah hampir 6 bulan kapal dengan misi kemanusiaan itu dilaunching Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Rapat evaluasi dilaksanakan di kantor DPD PDIP Provinsi Bali di Denpasar, Sabtu (4/11/2023.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memimpin langsung rapat tersebut.
Hadir Ketua DPP PDIP bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana Ribka Tjiptaning, Wakil Bendahara Umum Rudianto Tjen, Kepala Sekretariat Yoseph Aryo Adhi Dharmo, serta kader seperti Laksamana Madya TNI (Purn.) Dr. Agus Setiadji dan Anggota DPR RI, Lasarus.
Hadir juga jajaran DPD PDIP Bali yang dipimpin Ketuanya I Wayan Koster, serta kru kapal RS Malahayati dipimpin Kapten Chrisner Iskandar dan kru medis dipimpin dr Yanuar serta dr Michelle.
Baca juga: Hasto PDIP Pastikan Ganjar-Mahfud Siap Ikut Uji Publik PP Muhammadiyah
Di dalam rapat tersebut, dibahas berbagai evaluasi teknis perjalanan dan pelayanan medis kepada masyarakat yang sudah dilakukan sejak 10 Juni 2023.
Tercatat layanan pertama dilaksanakan di Pelabuhan Panjang, Lampung pada 13 Juni 2023. Lalu pada 20 Juni 2023 di Pelabuhan Ampar, Batam, Kepulauan Riau.
Hingga 11 Oktober 2023 lalu, sudah 23 daerah dengan pelabuhan yang disinggahi untuk pelayanan medis kepada masyarakat setempat.
Pada 11 Oktober, Kapal RS Laksamana Malahayati merapat di Pelabuhan Celukan Bawang Buleleng, dan melakukan perawatan media untuk rakyat, setelah pada 2 Oktober melakukannya di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi Jawa Timur.
Baca juga: Politisi PDIP Ragukan Netralitas Jokowi di Pilpres 2024: Ucapannya Tidak Bisa Dipegang
Di dalam rapat itu, para kru, baik kru kapal maupun kru medis, membeberkan pengalaman dan poin-poin evaluasi agar pelayanan yang dilakukan bisa semakin baik ke depan. Bersama DPP PDIP, para kru juga terlibat di rapat itu untuk membahas rencana pelayanan bakti pengobatan medis selanjutnya.
Hasto mengatakan bahwa Kapal RS Laksamana Malahayati bukan sekedar kapal rumah sakit. Namun sebuah simbol sekaligus gerakan nyata untuk membangunkan kesadaran bahwa Indonesia adalah negara maritim.
“Ini bukan sekadar kapal rumah sakit tapi adalah sebuah kapal yang mendorong agar dalam diri kita rakyat Indonesia terbangunkan kesadaran kita bahwa kita adalah negara maritim,” kata Hasto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.