Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid merespons soal gabungnya Dhohir Farisi yang merupakan suami dari Yenny Wahid dalam struktur TKN Prabowo-Gibran.

Gabungnya Dhohir Farisi ke TKN Prabowo-Gibran ini menuai sorotan, sebab, arah dukungan sang istri dalam hal ini Yenny Wahid berbeda.

Dimana, Yenny Wahid telah resmi menyatakan mendukung pasangan Ganjar-Mahfud dan tergabung dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN).

Menyikapi itu, Nusron menyebut, sejatinya gabungnya Dhohir di TKN Prabowo-Gibran adalah kemauan langsung dari yang bersangkutan.

"Ya gatau yang bersedia mau dan bersedia mau gimana? Dan kita gak boleh membatasi dan melarang orang untuk gabung," kata Nusron kepada awak media usai deklarasi struktur TKN Prabowo-Gibran di Grand Kemang, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Kata dia, perihal perjuangan atau dukungan yang berbeda antara Dhohir dan Yenny Wahid merupakan hal wajar.

Namun dirinya berkelakar, kalau di dalam rumah tangga, yang menjadi imam dan diikuti permintaannya adalah seorang laki-laki.

Hanya saja, Nusron tidak membeberkan lebih lengkap alasan dirinya menyatakan demikian.

Terpenting, dirinya merasa tidak masalah dengan adanya perbedaan arah dukungan di dalam satu keluarga itu.

"Namanya perjuangannya beda-beda dengan mbak Yenny Wahid kan nggak apa-apa, yang jelas kalau di rumah tangga imamnya laki-laki," tandas dia.

Sebelumnya, Dhohir Farisi yang juga suami dari putri Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.Daftar nama itu diumumkan langsung Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid. Acara ini pun dihadiri langsung oleh Gibran Rakabuming Raka selaku cawapres dan Ketua TKN Rosan Roeslani.

"Dhohir Farisi, suaminya Yenny Wahid," kata Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid di Ballroom Hotel Grand Kemang, Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan pada Senin (6/11/2023).

Tak hanya itu, ada pula nama Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Eks Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Sutanto, Eks Kapolri Jenderal Pol (Purn) Sutarman dan Mantan Ketua DPR RI sekaligus Eks Ketum Golkar Akbar Tandjung.