TPN Ganjar-Mahfud: Desa dan Kota Masih Timpang, Pusat Pertumbuhan Baru Harus Dibangun
Dia menyampaikan, wajib belajar 12 tahun gratis dan program vokasi seperti SMK harus menasional.
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerataan pembangunan ekonomi saat ini masih menjadi salah satu hal yang harus diselesaikan di tanah air.
Salah satu caranya adalah dengan memastikan kawasan desa bisa berkembang beriringan dengan kawasan urban.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Serukan Kawal Pilpres hingga ke TPS: Jangan Takut Tekanan
Direktur Narasi dan Konten Tim Pemenangan Nasional(TPN) Ganjar-Mahfud, Roby Muhamad mengatakan ada banyak program untuk mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi. Peningkatan kualitas SDM secara merata merupakan kunci untuk mewujudkan itu.
"Karena ini adalah akar masalahnya," kata Roby dalam pernyataannya yang diterima wartawan, Rabu(8/11/2023).
Dia menyampaikan, wajib belajar 12 tahun gratis dan program vokasi seperti SMK harus menasional. Selain itu, ada program pembangunan pusat-pusat pertumbuhan baru di berbagai wilayah, sesuai potensi masing-masing, mengutamakan pembangunan industri rakyat.
Baca juga: Peluang Susi Pudjiastuti Gabung TPN Ganjar-Mahfud, Ini Kata Andika Perkasa
Menurut Roby, program-program Ganjar-Mahfud umumnya tidak hanya didasarkan atas kondisi ideal yang ingin dicapai, tapi juga berangkat dari pengalaman Ganjar saat memimpin Jawa Tengah selama 10 tahun, dan pengalaman panjang Mahfud di bidang hukum.
"Selain membangun pusat-pusat pertumbuhan baru di berbagai wilayah, Ganjar-Mahfud juga memperhatikan ketimpangan desa dan Kota. Karena itu, konsep kami adalah memastikan kawasan desa bisa berkembang beriringan dengan kawasan urban," ujar Roby. (Willy Widianto)