Deretan Komisaris BUMN yang Mundur karena Gabung Tim Kampanye Capres-Cawapres
Sejumlah petinggi dan komisaris BUMN telah mengundurkan diri lantaran bergabung dalam tim kampanye.
Penulis: Daryono
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini deretan komisaris BUMN yang mengundurkan diri lantaran bergabung menjadi tim kampanye calon presiden dan calon wakil presiden.
Menteri BUMN Erick Thohir meminta komisaris, direksi hingga pegawai tingkat bawah yang terlibat kampanye dalam Pemilu 2024 untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Ketentuan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor S-560/S.MBU/10/2023.
Surat tersebut dikeluarkan Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari pada 27 Oktober 2023.
"Kalau masuk ke tim kampanye harus mundur, harus kita ingatkan, karena aturannya, undang undangnya," ujarnya saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (9/11/2023), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Ganjar Kritik Kebijakan Maritim Jokowi, Relawan Prabowo-Gibran: Seharusnya Lihat Realitas
Terkait imbauan tersebut, sejumlah petinggi dan komisaris BUMN telah mengundurkan diri lantaran bergabung dalam tim kampanye.
Dihimpun Tribunnews.com, Kamis (9/11/2023), berikut daftarnya:
1. Eko Sulistyo
Eko Sulistyo mengundurkan diri dari jabatan Komisaris PT PLN.
Eko yang merupakan orang dekat Jokowi sejak dari Solo ini kini bergabung mendukung Ganjar dengan menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
"Hari ini saya akan urus surat pengunduran diri sebagai komisaris ke BUMN karena aturannya harus mundur dari komisaris," kata Eko Sulistyo saat dihubungi Tribunnews, Kamis (26/10/2023).
2. Muhammad Arief Rosyid Hasan
Arif Rosyid Hasan mundur dari posisi Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia.
Ia mundur lantaran mendukung Prabowo-Gibran dengan menjabat sebagai Komandan Pemilih Muda TKN Prabowo-Gibran