Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beda Respons Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Sikapi Putusan MKMK

Anies Baswedan memilih fokus untuk menghadirkan keadilan dibanding menanggapi putusan MKMK.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Beda Respons Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Sikapi Putusan MKMK
Foto Kolase TribunPalu.com
Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan memilih fokus untuk menghadirkan keadilan dibanding menanggapi putusan Majelis Kehorman Mahkamah Konstitusi (MKMK) terkait polemik putusan syarat usia Capres-Cawapres.

Respons Anies Baswedan tersebut tentunya berbeda dengan sikap bakal capres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo yang mengaku gelisah dengan putusan MKMK.

"Kami fokus pada agenda kita untuk menghadirkan keadilan karena itu kita bilang adil makmur untuk semua, yang kami pikirkan adalah bagaimana masyarakat bisa merasakan perubahan," kata Anies saat menghadiri bimbingan teknis (bimtek) Anggota Fraksi Partai Nasdem DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota Seluruh Indonesia di Hotel Paragon, Jakarta Pusat, Minggu (12/11/2023).

Anies memaparkan sejumlah programnya yang akan dibawa untuk Pilpres 2024.

Baca juga: Tak Lagi Ad Hoc, Politisi PDIP Berharap MKMK Bisa Dipermanenkan, Ini Alasannya

Mulai dari menyiapkan lapangan pekerjaan lebih luas, kesehatan lebih baik, dan pendidikan terjangkau.

"Itu fokus kita, dan itu lah yang sekarang kita kerjakan terus," ujar Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

BERITA REKOMENDASI

Anies menambahkan, putusan terhadap lembaga negara harus dihormati.

Koalisi Perubahan sebagai poros pendukung Anies dan Muhaimin Iskandar (AMIN) lebih mementingkan agenda perubahan dapat terlaksana.

Baca juga: Putri Sulung Gus Dur Turut Dorong Anwar Usman Mundur dari MK: Sanksi MKMK Tak Sepadan

"Bagi kami yang penting adalah bagaimana agenda itu terlaksana," kata Anies.

Diberitakan sebelumnya, Ganjar Pranowo bicara soal kondisi politik setelah putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menyatakan Anwar Usman melanggar etik berat sehingga dicopot dari jabatanya sebagai Ketua MK.

"Saya tercenung memantau perkembangan akhir-akhir ini tentang kondisi politik setelah putusan MKMK. Saya mencoba diam sejenak, saya merenungkan bangsa ini ke depan. Saya mencermati kembali kata demi kata, kalimat demi kalimat dari putusan itu yang menjadi pertimbangan dan dasar Majelis Kehormatan MK," kata Ganjar dalam video yang diunggah di Instagramnya, Sabtu (11/11/2023)

Dari sana, Ganjar merasa semakin gelisah dan terusik oleh sebuah keputusan tersebut.

"Keputusan dari sebuah protes dengan pelanggaran etik berat dapat begitu saja lolos, apa ada pertanggungjawabannya kepada negara," lanjutnya

Ganjar juga mempertanyakan mengapa putusan tersebut masih dijadikan landasan hukum dalam bernegara.

"Mengapa hukum tampak begitu menyilaukan dan menyakitkan mata sehingga kita rakyat sulit sekali memahami cahayanya," ujarnya.

Mengaku mewakili rakyat, Ganjar gelisah terhadap demokrasi dan keadilan yang disebutnya mau hancur.

"Majelis kehormatan MK menyampaikan keputusannya, Majelis Kehormatan MK telah membuktikan bahwa lembaga tertinggi konstitusi republik ini masih menjunjung tinggi ruh demokrasi. Indonesia kita masih sangat panjang perjalanannya. Saya berharap masa depan Indonesia dapat dibangun dengan fondasi dan nilai-nilai luhur bangsa tanpa tendensi apa pun yang mencederai demokrasi dan keadilan," jelasnya.

Lebih lanjut, Ganjar menyampaikan generasi saat ini memiliki tanggung jawab terhadap sejarah.

"Kita akan memastikan sejarah yang terang, kita pastikan demokrasi dan keadilan sampai selamanya. Diam bukan sebuah pilihan, mimpi yang diimpikan sendirian hanya akan menjadi mimpi, mimpi yang di impikan bersama adalah kenyataan," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas