Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kelakar Prabowo ke Pihak yang Kagum Negara Barat: Eropa Nggak Tahu Indonesia, Tahunya Bali

Prabowo menyebut, orang Eropa justru tidak mengetahui Indonesia sebagai negara yang eksis. Menurutnya, negara Eropa justru lebih mengetahui Bali.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kelakar Prabowo ke Pihak yang Kagum Negara Barat: Eropa Nggak Tahu Indonesia, Tahunya Bali
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Prabowo Subianto di kantor CSIS, Jakarta, Senin (13/11/2023). Prabowo Subianto menyebut banyak negara Eropa yang masih tidak tahu adanya Republik Indonesia (RI). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menyebut banyak negara Eropa yang masih tidak tahu adanya Republik Indonesia (RI).

Padahal, banyak anak Indonesia yang justru menganggumi negara-negara Eropa tersebut.

Baca juga: KPU Resmi Tetapkan 3 Pasang Capres-Cawapres, TKN Prabowo-Gibran: Mari Bersaing Secara Fair

Awalnya, Prabowo berbicara banyaknya pemimpin Indonesia yang mengenyam pendidikan di Eropa. Pasalnya, banyak dari mereka yang kagum dengan negara-negara tersebut.

Hal itu saat Prabowo menjadi pembicara dalam kegiatan CSIS bertajuk 'Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri' di Auditorium CSIS, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Baca juga: Pengundian Nomor Urut Capres-Cawapres Digelar KPU Besok, Ini Harapan Prabowo

"Kebanyakan pemimpin elit Indonesia mengenyam pendidikan di Barat. Bisa dilihat banyak di kabinet sekarang banyak leader sekolah di Barat. Dari berbagai spektrum. Islamic leader sekolah di Chicago, business leader. Ada kekaguman dengan EU (European Union)," kata Prabowo.

Selanjutnya, Prabowo pun berkelakar kepada rekan-rekannya yang banyak kagum dengan Eropa. Prabowo menyebut, orang Eropa justru tidak mengetahui Indonesia sebagai negara yang eksis.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, negara Eropa justru lebih mengetahui Bali daripada Indonesia.

"Saya biasa bercanda ke teman saya, masalahnya bukan kita, tapi kamu EU. Kita cinta Eropa, tapi Eropa nggak cinta kita. Eropa bahkan nggak tau Indonesia, tahunya Bali. Kita mengagumi Renaisans. Kalau anak-anak (Indonesia) ditanya mau ke mana, mereka jawab mau ke Amerika," jelasnya.

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Gerindra ini mengkhawatirkan negara Eropa yang kini sudah mulai krisis moral terkait demokrasi dan hak asasi manusia (HAM). Sebab, mereka punya standar ganda mengenai hal ini.

Baca juga: Prabowo Bicara Kebijakan Luar Negeri: 1.000 Teman Terlalu Sedikit, 1 Musuh Terlalu Banyak

"Karena jujur saya, di antara pembicaraan pemimpin Asia, Barat punya dobel standar. Barat ajari kita demokrasi, human rights tapi punya standar berbeda. Ini kritik saya katakan sebagai teman Barat akan kehilangan kepemimpinan moral," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas