Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Prihatin Lihat Lansia 70 Tahun Masih Narik Becak: We Don't Want To Be A Nation of Kuli's

Oleh sebab itu, Prabowo menyatakan Indonesia perlu segera berbenah mengenai masalah ini. Baginya, Indonesia harus menjadi negara industri yang bisa

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Prabowo Prihatin Lihat Lansia 70 Tahun Masih Narik Becak: We Don't Want To Be A Nation of Kuli's
Istimewa
Prabowo Subianto saat menghadiri Dialog Cendekia yang digagas Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Makassar, Sabtu (4/11/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mengaku pihaknya tidak ingin Indonesia terus-menerus sebagai negara yang berpendapatan rendah setiap harinya dan dianggap sebagai bangsa kuli.

Menurut Raobowo, hal itu bukan tujuan dari kemerdekaan Indonesia yang diinginkan para pendiri bangsa terdahulu.

"Kita tidak mau selalu menjadi orang-orang yang hidup dari kurang 1 dolar per hari. Itu bukan tujuan kemerdekaan Indonesia, we don't want to be a nation of kuli's," kata Prabowo dalam acara Pidato Calon Presiden RI: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri di Auditorium CSIS Gedung Pakarti Center, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Prabowo menyebutkan hal tersebut merupakan bentuk kekhawatirannya karena melihat lansia berusia 70 tahun masih menjadi tukang becak. Eks Danjen Kopassus itu mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.

"Ada lansia 70 tahun masih bawa becak. Ini bukan human rights. Sebagai presiden saya akan melakukan yang terbaik agar tidak ada lansia 70 tahun narik becak. Itu kemanusiaan," katanya.

Oleh sebab itu, Prabowo menyatakan Indonesia perlu segera berbenah mengenai masalah ini. Baginya, Indonesia harus menjadi negara industri yang bisa membuka lapangan pekerjaan.

BERITA TERKAIT

"Banyak rakyat kita hidup dengan kurang dari 2 dolar USD per hari, sebagain kurang dari 1 dolar USD. Banyak orang tidak punya pekerjaan. Banyak anak kurang gizi, stunting. Anak 10 tahun fisiknya seperti 4 tahun," ujarnya.

"Tidak bisa begini. Jadi kita harus produksi bahan industrial, kita terpaksa menonton, mencerna, natural resources di Indonesia. Kita sambut investasi semua negara, perusaahaan, tapi kita ingin pabriknya di Indonesia," tutupnya.

Baca juga: VIDEO EKSKLUSIF Prof Ikrar Yakin Prabowo Tidak Akan Tunduk Jika Jokowi Sudah Tak Lagi Berkuasa

Dalam acara itu, Prabowo ditemani sejumlah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran saat menjadi pembicaraan di depan 80 duta besar negara sahabat tersebut.

Saat itu, Prabowo terlihat ditemani Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Meutya Hafid, Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo-Gibran Budisatrio Djiwandono dan anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Thomas Djiwandono.

Kemudoan, ada pula Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono. Tak hanya itu, terlihat pula Mantan Menlu Hasan Wirayuda, dan sejumlah tokoh senior CSIS.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas