Rencana Makan Siang Bersama Para Cawapres Terancam Batal, Ini Penjelasan Maruf Amin
Rencana makan siang tiga calon wakil presiden (cawapres) bersama Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin sampai sekarang belum terwujud.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Rencana makan siang tiga calon wakil presiden (cawapres) bersama Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin sampai sekarang belum terwujud.
Ma'ruf Amin menyebut, rencana itu sulit terlaksana karena Mahfud MD, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dan Gibran Rakabuming Raka sibuk jelang Pilpres 2024.
"Memang semula pertemuan itu dirancang untuk bertemu, tetapi para cawapres itu kan sibuk semua," kata Ma'ruf dalam keterangannya Rabu (15/11/2023), dikutip dari WartaKotalive.com.
Baca juga: Cak Imin Percaya Jokowi akan Netral di Pilpres 2024, Singgung Makan Siang Bersama Capres
Wapres Ma'ruf bahkan menyiratkan bahwa pertemuan itu bisa saja dibatalkan.
Menurutnya, pemerintah terbuka kepada para cawapres apakah makan siang bersama Ma'ruf Amin dinilai perlu atau tidak.
"Apakah masih ada kita lihat saja, apa masih memerlukan untuk dilaksanakan atau tidak, kita lihat situasinya," tuturnya.
Awalnya, pertemuan Wapres Ma'ruf dengan Mahfud MD, Cak Imin, dan Gibran Rakabuming Raka rencananya akan dilaksanakan pada Rabu (1/11/2023).
Namun, jamuan itu akhirnya diganti pada Senin (6/11/2023) yang kemudian juga batal terlaksana.
Kala itu, perubahan jadwal disampaikan oleh Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi.
"Iya (ditunda), karena waktunya belum cocok. Mesti kan cawapres itu harus semuanya bisa dalam satu waktu ketemu," kata Masduki kepada wartawan, Selasa (31/10/2023), dikutip dari Kompas.com.
"Makanya akhirnya kemungkinan ditunda menjadi makan siang pada hari Senin (6 November) yang akan datang," tuturnya saat itu,
Masduki lantas menjelaskan, bahwa pertemuan ini dihelat bukan untuk membicarakan politik, melainkan berupaya menjaga situasi di masyarakat supaya tak panas jelang Pilpres 2024 digelar.
Acara ini diadakan supaya para bakal cawapres bisa berkomunikasi satu sama lain.
"Kalau kita lihat di bawah ya, di media sosial kan sudah mulai ramai, sudah mulai panas. Jadi supaya tidak panas, komunikasi politik itu penting, silaturahmi itu penting," ujar Masduki.