Bisakah Ijtima Ulama Dongkrak Elektabilitas Anies-Cak Imin? Berikut Kata Politisi Nasdem & Pengamat
Perlu diperhatikan bahwa dukungan dari kelompok ini bisa saja membuat blunder politik jika manajemen kampanyenya keliru
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masuknya Ijtima Ulama dalam gerbong pendukung capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar disebut menguatkan citra mereka sebagai pasangan calon yang membawa suara umat Islam.
Namun, seberapa kuat efek elektoral dukungan tersebut di Pilpres 2024 mendatang?
Wakil Ketua DPW Partai Nasdem Idris Sandiya meyakini dukungan ini akan memperkuat pasangan AMIN menguasai suara, khususnya di Jawa Barat pada Pilpres 2024 nanti.
Baca juga: Ijtima Ulama Sodorkan 13 Pakta Integritas Sebagai Syarat Dukung Anies dan Cak Imin, Ini Poin-poinnya
"Dukungan para ulama melalui Ijtima Ulama tentu akan semakin memperkuat pasangan AMIN memenangkan suara Pilpres 2024, terutama nanti di Jawa Barat," ujarnya, Selasa (21/11/2023).
Menurut Idris, Jawa Barat adalah salah satu target lumbung suara pasangan AMIN. Sehingga dukungan Ijtima ulama akan berdampak yang sangat besar untuk pemenangan pasangan AMIN di Jawa Barat.
"Semakin banyak elemen masyarakat mendukung pasangan AMIN tentu sangat baik, termasuk dukungan dari hasil Ijtima ulama," katanya.
Selain itu, Idris juga menegaskan bahwa hasil Ijtima’ ulama ini sebagai bentuk restu dan doa kepada pasangan Amin agar menjadi Pemimpin yang mampu memberikan manfaat bagi seluruh bangsa.
“Hasil Ijtima ini tentu bisa dimaknai bahwa pasangan Amin tidak hanya sekadar mendapat restu dan dukungan, tapi juga doa agar bisa menjadi pemimpin."
Sementara, pengamat politik Herry Mendrofa menilai, bisa saja ijtima ulama itu berpengaruh karena setidaknya dukungan ini dalam konteks konfigurasi politik berasal dari Islam tradisional, artinya segmentasi jelas akan mengeruk elektoral dari sisi ini
"Hanya saja perlu diperhatikan bahwa dukungan dari kelompok ini bisa saja membuat blunder politik jika manajemen kampanyenya keliru, hal ini karena dipengaruhi oleh citra kontraproduktif terhadap kelompok tersebut yang sering dikaitkan dengan politik identitas," ujarnya kepada Tribunnews.com.
"Prediksi saya justru kelompok ini jika mampu dimobilisasi pada kegiatan produktif seperti kampanye sejuk dan damai maka bukan tidak mungkin akan menggeser ceruk elektoral paslon lain yang juga ikut menggarap kelompok ini," katanya.
Baca juga: Tujuh Rekomendasi Ijtima Ulama Majalengka, Minta Kader NU Percaya Diri Jadi Capres
Ia mengingatkan, pasangan AMIN ini jika diperkuat oleh kelompok islam tradisional ditambah dengan islam moderat dari NU maka akan menjadi energi positif untuk berpeluang menang di Pilpres.
Daftar tokoh yang hadiri Ijtima Ulama
Ijtima ulama digelar para ulama dan habaib dari Persaudaraan Alumni 212 hingga Gerakan Nasional Pengawal Fatwa, pada Sabtu, 18 November 2023 lalu di kawasan Kompleks Majelis Az Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.