Partai Buruh Punya Tiga Opsi di Pilpres 2024, PKN Pilih Fokus Berjuang Masuk Parlemen
Partai Buruh membuka opsi untuk tak memilih pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024. Sementara, PKN lebih memilih untuk fokus ke Pileg.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Partai Buruh membuka opsi untuk tak memilih pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Sampai saat ini, Partai Buruh belum menentukan dukungannya kepada salah satu pasangan calon (paslon) capres-cawapres di Pilpres 2024.
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengatakan keputusan pihaknya dalam menentukan capres-cawapres ditempuh melalui tiga tahap konsolidasi atau rapat.
Baca juga: Partai Buruh Belum Juga Tetapkan Dukungan Capres-Cawapres, Said Iqbal: Kami Punya Tiga Opsi
Rapat pertama yang dilakukan ialah mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) untuk menjaring seluruh aspirasi dari para kader.
Rakernas Partai Buruh telah dilakukan beberapa bulan yang lalu.
Saat itu, ada enam nama yang muncul, dua di antaranya ialah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Setelah itu, Partai Buruh menggelar Rakernas kedua yang disebut Konvensi.
Memasuki tahap ini, sudah ada dua nama yang bisa dipilih oleh Partai Buruh.
Namun, dari nama yang sudah ada tersebut, Partai Buruh belum bisa menetapkan siapa yang akan diusung karena harus menempuh rapat presidium untuk keputusan.
"Mohon maaf kami belum bisa menyampaikan siapa sosok yang akan didukung, karena kami harus menempuh rapat presidium nanti, tapi saudara sudah bisa menyimpulkan lah," kata Said Iqbal saat jumpa pers di Kantor Exco Partai Buruh, Jakarta Timur, Rabu (22/11/2023).
"Opsi pertama memilih Prabowo atau opsi kedua memilih Ganjar Pranowo."
Apabila dalam opsi kedua itu nanti belum bisa dipastikan siapa yang akan didukung, maka dalam rapat presidium akan ditempuh opsi ketiga.
Dari opsi ketiga itu, ada kemungkinan Partai Buruh akan menentukan sikapnya di putaran kedua atau bahkan tidak memilih keduanya.
"Opsi tiga ada opsi lagi, pertama Partai Buruh memilih di putaran kedua, jadi opsi memilih keduanya bisa terjadi pada putaran kedua."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.