Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertarungan Sengit Menguasai Jawa Tengah, Ini Sosok Tumpuan Para Capres untuk Kuasai Kandang Banteng

Berikut Tribunnews.com ulas sosok yang menjadi tumpuan Capres-Cawapres untuk mendulang suara di Jawa Tengah

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pertarungan Sengit Menguasai Jawa Tengah, Ini Sosok Tumpuan Para Capres untuk Kuasai Kandang Banteng
kolase Tribunews
Sosok tim kampanye daerah atau tim pemenangan daerah wilayah Jawa Tengah para Capres-Cawapres di Pilpres 2024. Mereka adalah H Sukirman, Agustina Wilujeng Pramestuti dan Kukrit Suryo Wicaksono. 

Partai Golkar menang di Cilacap dan Batang, namun Partai Beringin ini kehilangan kemenangan di Kudus.

Partai Kebangkitan Bangsa harus menelan pil pahit dengan kehilangan kemenangan di Batang, Kendal, dan Tegal, Namun masih menjadi juara bertahan di Wonosobo, Pekalongan, dan Kota Pekalongan.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bertahan di kabupaten Rembang sejak Pemilu 2014.

Baca juga: Relawan GP Prabu Deklarasi Dukung Prabowo Capres, Singgung Target Kemenangan di Kandang Banteng

Suara Pilpres 2019 di Jateng

Sementara itu, berdasarkan suara Pilpres 2019, Jokowi-Maruf Amin yang saat itu berhadapan dengan Prabowo-Sandi menang mutlak di Jateng.

Berdasarkan rekapitulasi KPU Jateng yang dipublikasikan Kompas.com, Jokowi-Maruf Amin unggul jauh dengan perolehan 16,8 juta, jauh dari pasangan Prabowo-Sandi yang hanya meraih 4,94 juta suara.

Jokowi-Ma'ruf mendapat suara 16.825.511 atau 77,29 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi mendapat 4.944.447 suara atau 22,71 persen.

Perolehan suara yang didapat Jokowi-Ma'ruf hampir empat kali lipat dari perolehan suara Prabowo-Sandi.

BERITA REKOMENDASI

Selisih suara di antara keduanya mencapai 11.881.064.

Saat itu, Jokowi-Maruf diusung koalisi besar yang terdiri 10 partai yakni PDIP, Partai Golkar, PPP, Partai Hanura, Partai NasDem, PKB, PSI, Perindo, PKPI dan PBB.

Sementara Prabowo-Sandi diusung Partai Gerindra, PKS, Partai Demokrat dan PAN.

Baca juga: Anies Tak Gentar dengan Kandang Banteng, Sebut Jawa Tengah Lahan Subur Gagasan Perubahan

Kandang Banteng

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyinggung kemungkinan terjadinya adu kuat kekuatan politik antara keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PDIP di 'kandang banteng'.

Peluang terjadinya adu kuat itu semakin berhembus setelah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka diisukan gabung ke Partai Golkar.

Sebagai informasi, Gibran telah mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) sekaligus pamit dari PDIP.

Ia memilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

"Dalam kondisi apa pun, Golkar dan Gibran sama-sama saling membutuhkan," ucap Adi, dikutip dari Kompas TV, Minggu (6/11/2023).

Menurut Adi, akan terjadi persaingan ketat di Jawa Tengah antara keluarga Jokowi dan PDIP.

Mengingat Jawa Tengah merupakan lumbung suara bagi partai berlambang kepala banteng tersebut.

Namun di sisi lain, Jawa Tengah memiliki basis pendukung Jokowi yang cukup kuat.

"Yang jelas kalau bicara Solo dan Jawa Tengah, akan adu kuat soal kekuatan politik banteng yang sudah turun menurun sebagai basis loyalitas mereka," ujar Adi.

"Yang kedua, apakah dipertaruhkan dengan figur Jokowi dan Gibran yang kemungkinan suara mereka migrasi ke Golkar."

Adi lantas menyinggung peluang suara pendukung Jokowi dan PDIP beralih ke PSI setelah Kaesang Pangarep menjadi ketua umum.

Kaesang Pangarep merupakan anak bungsu Jokowi yang belum lama ini dilantik menjadi ketua umum PSI.

"Karena pada saat yang bersamaan pendukung Jokowi pastinya akan banyak ke PSI mengingat di situ ada Kaesang sebagai ketua umum," ucap Adi.

Kendati demikian, Adi menduga Partai Golkar tidak terlalu berharap mendapat banyak suara setelah diisukan merekrut Gibran sebagai kader.

Menurut Adi, Partai Golkar hanya berharap memiliki kader yang menjadi pemenang di Pilpres 2024.

"Saya membaca Golkar tidak terlampau berharap coattail effect dari Gibran Rakabuming, yang paling penting Gibran dan Prabowo menang Pilpres," jelasnya.

"Syukur kalau ada coattail effect bagi mereka karena mereka anggap itu cuma bonus, tapi yang jelas Golkar kekuatan politiknya terletak pada struktur dan pada caleg."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas