Istri Ganjar Pranowo: Kegemaran Saya Berolahraga Bukan untuk Pencitraan
Dia menuturkan olahraga lari dan bersepeda yang belakangan muncul di media sosial sama sekali tidak bertujuan untuk pencitraan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegemaran Istri Ganjar Pranowo, Siti Atiqoh Supriyanti berolahraga bareng suami sekaligus bertemu masyarakat kerap dianggap sebagai bentuk pencitraan politik belaka.
Namun Atiqoh tidak mau ambil pusing adanya presepsi negatif yang berkembang di masyarakat tersebut.
“Apapun yang kita lakukan tidak mungkin membahagiakan semua orang. Apapun yang kita lakukan itu pasti ada saja pro kontra tetapi yang penting niatan kita itu baik bagi diri sendiri maupun orang lain,” ucap Atiqoh saat podcast dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Gedung Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Atiqoh bercerita bahwa kegemarannya terhadap olahraga sudah tertanam sejak kecil.
Sebagai generasi jadul, dirinya merasa sudah terbiasa bermain dengan aktivitas fisik seperti engklek, layangan, dan sebagainya.
Keluarga Ganjar bahkan sudah rutin olahraga renang saat Alam Ganjar (anaknya) masih kecil.
Baca juga: Daftar Juru Bicara Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud: Ada Artis hingga Presenter TV
Dia menuturkan olahraga lari dan bersepeda yang belakangan muncul di media sosial sama sekali tidak bertujuan untuk pencitraan.
“Tidak ada yang dirugikan dengan kita berolahraga. Kalau saya itu memang karena memiliki riwayat hidup. Awalnya olahraga buat saya memang kebutuhan,” ungkap Atiqoh.
Atiqoh sebagai pengidap darah rendah mengaku mendapat manfaat sangat besar dari olahraga.
Terlebih, Atiqoh mengaku memiliki riwayat orang tua penyakit jantung kemudian darah tinggi dan ada yang terkena stroke.
“Kalau saya secara pribadi benar-benar merasakan itu karena kalau kita bicara masalah kesehatan secara umum investasi,” ujarnya.
“Mungkin pola pembangunan kesehatan yang di Indonesia itu harus mulai benar-benar memperhatikan sisi preventifnya promotifnya, bukan dari sisi kuratif,” imbuh Atiqoh.
Atiqoh menyampaikan justru olahraga seharusnya menjadi langkah preventif dikuatkan dengan gaya hidup sehat dari pola makan yang bagus.
“Tapi saya enggak apa-apa kalau misalnya ada orang menganggap saya pencitraan,” tuntasnya.