Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jalan Terjal Sekjen PDIP Dekati AMIN, Dibalas Sindiran NasDem hingga Komentar Anies dan Ganjar

Hasto Kristiyanto mengaku bahwa pihaknya kini membangun komunikasi dengan tim pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tentang tekanan.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Jalan Terjal Sekjen PDIP Dekati AMIN, Dibalas Sindiran NasDem hingga Komentar Anies dan Ganjar
Kolase Tribunnews.com
Sekjen PDI Perjuangan dan calon presiden Anies Baswedan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku bahwa pihaknya kini membangun komunikasi dengan tim pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tentang tekanan dari penguasa jelang Pemilu 2024.

Hasto mengklaim pihaknya bersepakat dengan tim Anies-Muhaimin bahwa demokrasi harus diluruskan dan mengawasi penggunaan instrumen hukum dan kekuasaan dalam kontestasi politik.

Namun upaya PDIP mendekati kubu Koalisi Perubahan untuk Persatuan dinilai taktik buat mencari sekutu dalam menghadapi kubu pasangan capres-cawapres nomor 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali merespons pernyataan Hasto Kristiyanto .

Ahmad Ali pun heran dengan rencana tersebut, mengingat posisi Hasto yang merupakan bagian dari partai penguasa. 

"Memang PDIP bukan penguasa, penguasa ini konteksnya siapa? Salah alamat," kata Ahmad Ali saat dihubungi wartawan, Sabtu (18/11/2023).

Kalaupun konteks penguasa yang dimaksud Hasto adalah Presiden, Ahmad Ali menegaskan bahwa sampai hari ini NasDem tetap menjadi partai pendukung pemerintah hingga akhir masa jabatan.

Berita Rekomendasi

"Jangan ajak-ajak kita bos! NasDem sampai hari ini masih mendukung Pak Jokowi sebagai presiden hingga akhir masa jabatan," tegasnya. 

Ahmad Ali bahkan mengingatkan Hasto, layaknya termakan omongan sendiri lantaran dulu pernah menyebut Anies sebagai pemimpin yang ditolak alam saat terpilih jadi Gubernur DKI pada Pilkada 2018 silam.

"Jadi, sekali lagi bahwa Koalisi Perubahan itu tidak akan pernah membangun koalisi yang semangatnya kemarahan dan kebencian," ujar Ali.

Dirinya menegaskan Koalisi Perubahan dan TPN tidak menjalin komunikasi untuk menyerang Prabowo-Gibran.

Menurutnya, koalisi harus dibangun atas dasar perasaan yang sama.

"Jadi kalau kemudian kita membangun koalisi itu harus visinya setara, semangatnya, ke-Indonesia-annya setara. Jangan kemudian kelompok itu dibangun hanya karena kebencian, kemarahan. Koalisi itu harus dibangun dengan perasaan yang sama," tuturnya.

Ali mengingatkan bahwa kubu Anies-Cak Imin menyambut Pemilu 2024 dengan riang gembira.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas